"Si Tou Timou Tumou Tou”
(Manusia hidup untuk menghidupi (sesama) manusia)
(Manusia hidup untuk menghidupi (sesama) manusia)
Yay,kali kedua saya menjejaki kaki di Pulau Sulawesi, yaitu ke salah satu kota di Sulawesi Utara, Manado. Perjalanan ke Manado ini hampir memakan waktu sampai 3 jam dengan pesawat. Dan, tau kah, saat kemarin ke Manado ini, penerbangan kami sampai delayed sampai 7 jam dong. Kebayang kan bete nunggunya gimana. Seharusnya penerbangannya di jam 9 pagi tapi kami baru take off jam 4 sore, dan alhasil sampai di Bandara Sam Ratulangi jam 8 malam WITA.
Kesan pertama saat muter-muter di Manado itu, berasa kayak di Bandung..ahaha..kenapa? karena jalannya sempit udah gitu banyak angkot. Eits tapi disana angkotnya metal-metal loh karena di modifikasi pake sound system gtu. Kemudian, kesan kedua, berasa kalau Manado itu tempat wisata kuliner Indonesia bangeeeettt..kesan itu dirasa dan diperkuat ketika kami kuliner seafood disana. Sumpah yaa...makanan disana enak-enak banget, kaya akan bumbu-bumbu gitu. Saat itu kami makan ikan segar, yang entah apa nama ikannya, yang jelas gak ada di jakarta tuh ikan. Dan ikannya tuh besar-besar banget, bahkan saya merasa kurang banyak ketika makan itu..ahaha. Nama tempat makannya kalau gak salah tuh Big Fish Restaurant, tempat yang cukup strategis untuk menikmati laut, cuma ya harganya rada lebih mahal gtu..hehe
Bukan hanya seafood aja yang sempet kami coba, es mianggas juga sempet kita cobain. Es mianggas tuh dari kacang merah yang dikasih gula merah, yaa kalo di Jakarta seperti es kacang merah lah yaa. Esnya enak karena dalam porsi yang besar..ahaha. Oya, sayangnya saat di Manado kemarin, belum sempat nyicipin bubur manadonya, karena sudah buru-buru mengurus kerjaan dan pulang ke Jakarta. Sedih siy, tapi gak papa karena berniat dalam hati untuk kesana lagi khusus untuk liburan aja..hehehe
Manado, bukan hanya kaya kuliner, tapi juga kayak akan pemandangan alam..ahaha..kenapa karna di sepanjang jalannya adalah laut. Keren banget deh, pemandangannya apalagi pas sore hari. Dan yang menarik adalah ada suatu tempat yang merupakan hasil dari reklamasi pantai, yaitu di pusat Kota Manado tepatnya di Jalan Pieere Tendean (Boulevard). Adanya reklamasi pantai di Kota Manado yang
dikembangkan sebagai kawasan fungsional dengan pola super block dan
mengarah pada terbentuknya Central Business District (CBD),
mengakibatkan adanya perubahan wajah kota pada daerah pesisir pantai.
Pertumbuhan dan perkembangan Kota Manado menjadi lebih condong ke arah
pantai/laut sehingga Kawasan Boulevard lebih terbuka dan menjadi salah
satu bagian depan kota yang berorientasi ke laut. Hal ini menyebabkan
aktivitas masyarakat banyak terserap pada kawasan tersebut, baik untuk
menikmati keindahan pantai ataupun dimanfaatkan oleh sektor informal
untuk mencari nafkah. Salah satu tempat perbelanjaan yang ada di kawasan ini adalah Mantos alias Manado Town Square.
Kawasan Manado Town Square (sumber: http://www.scribd.com/doc/49401471/Ruang-Sosial-Sebagai-Wadah-Budaya-Berkumpul-Pada-Kawasan-Tepian-Air-Kota-Manado) |
Lahan Eksisting MTC (sumber: www.wikimapia.com) |
Wajah Kota Pesisir Pantai Manado |
Kalau diliat dari visi misi Kota Manado, saya rasa pantaslah jika pemerintah ingin membuat Kota Manado sebagai Manado Model Kota Ekowisata dengan salah satu misinya Menjadikan Manado sebagai Kota yang Menyenangkan. Kenapa? Ya karna itu tadi, kesan wisata kuliner yang enak dan sangat bikin ketagihan. Walaupun saya belum sepenuhnya muter-muter di Kota Manado tapi beranilah saya berkata demikian..hehe. Meskipun manado, punya banyak potensi untuk pariwisata, pemerintah daerahnya harus lebih tanggap dan peduli kota, jangan sampai Kota Manado seperti Kota Bandung sekarang. Pemerintah daerah harus serius mengelola dan memberdayakan potensi yang ada sehingga misi Kota Manado yang menyenangkan bener-bener berkelanjutan.
Foto pinggir pantai dulu dong yaa..ahaha :p |
Niatnya mau ambil foto Gunung + Laut tapi ga begitu keliatan yaa :D |
Oya..selain ngomongin tentang kota, wisata kuliner di Manado, ada juga yang menarik perhatian saya, yaitu tentang sejarah Manado dan bahasa daerahnya. Entahlah mungkin karena ucapan Pahlawan Sam Ratulangi yang berbunyi Si Tou Timou Tumou Tou yang saya temui tulisan itu ketika di Bandara Sam Ratulangi. Yap, ucapan itu artinya kurang lebih "Manusia hidup untuk menghidupi (sesama) manusia". Makna itu sungguh menyentuh bagi saya. kenapa? karena saya bener-bener baru berada yang bener-bener dunia, dimana saya merasa kalau hidup saya ini bukan untuk diri saya tapi untuk manusia lain dengan kemampuan yang diberikan Tuhan. Yap kemampuan inilah yang kemudian dipadukan dengan akal dan iman menjadi sesuatu yang kita cari sebagai amalan dunia. Hmmbh..begitulah hidup.
That's all about manado, dan saya berharap sangat berharap untuk dapat ke manado untuk kedua kalinya. Untuk mengunjungi Pulau Bunaken yang belum sempat saya kunjungi..aamiin..
:D
No comments:
Post a Comment