Teman, tulisan ini merupakan sebuah pengalaman yang aku rasakan selama kuliah di plano. Sebuah cerita sederhana yang mengandung banyak rasa entah rasa senang, jengkel, marah, lucu, bahkan ajaib. Sebuah cerita tentang karakter mahasiswa plano dalam membuat kelompok tugas kuliah dan hal ini merupakan sebuah pandangan yang telah diamati cukup lama oleh ku yang tentunya tidak akan sama dengan pendangan kalian. Perlu diketahui sebelumnya bahwa selama menjalani tugas-tugas kuliah di plano ini, hampir 95% tugas diberikan dalam bentuk kelompok dan hanya 5% yang berbentuk individu. Sehingga tidak heran jika nilai akhir dari sebuah mata kuliah yang keluar di setiap akhir semester berasal dari tugas kelompok ini yang hampir memiliki prosentase 30-40% dari total skor penilaian.
Mungkin ini, satu keunikan yang membuat tugas di plano berbeda dengan tugas jurusan lainnya khususnya dalam bidang ke-teknikan. Yap, keunikan ini yang kemudian aku coba tuliskan disini tentang karakter mahasiswa dalam sebuah kelompok. Beberapa karakter yang coba saya tuliskan sebagai berikut :
- Mahasiswa yang lebih senang jika kelompok yang dibentuk adalah kelompok yang ditentukan oleh koordinator mata kuliah (kormat). Disini koordinator mata kuliah memiliki hak preogratif dalam menentukan anggota kelompok yang tentunya dengan beberapa aspek seperti ketersediaan komputer/laptop, printer, kendaraan, basecamp, dan tentunya ada 1-2 orang yang dianggap rajin. Tidak salah jika seorang kormat menentukan dengan melihat aspek ini toh ini untuk mempermudah pekerjaan kelompok. Bahkan akan sangat ideal bila kormat mampu membaginya dengan adil dan tanpa ada omongan belakang dari mahasiswa yang lain. Tapiii, karena adanya beberapa faktor eksternal yang entah apa itu (mungkin keakraban dengan teman sekelas) yang terkadang pembagian kelompok menjadi sangat aneh (dalam hal ini ada teman yang merasa tidak adil sehingga muncullah ke-protesan). Cukup banyak diantara teman-teman ku yang jika akan pembagian kelompok mereka menitipkan pesan kepada kormat untuk dapat dikelompokan dengan Si A atau Si B bahkan ada juga untuk tidak ingin di kelompokan dengan Si A atau Si B karena beberapa alasan tersendiri yang menurut saya merupakan KEEGOISAN individu. Biasanya orang yang ingin dikelompokkan dengan Si A atau Si B karena dia pinter, gampang untuk kerjasama sedangkan alasan orang yang tidak ingin dikelompokan dengan Si B karena dia males, kerjaannya tidur mulu lah, sok sibuk lah, cerewetlah, manjalah, kalau dikasih jobdesk ga dikerjainlah atau ngambekkan lah,dsb. Dan disinilah yang kemudian membuat si kormat bingung dan mendekati taraf frustasi karena akan pasti mendapat complain dari sana sini. (Hoho…kasian mereka…)
- Mahasiswa yang lebih senang jika kelompok yang dibentuk adalah kelompok yang ditentukan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan. Namun, rasanya orang-orang ini mulai sedikit jumlahnya kerena memang kebanyakan kelompok yang terbentuk tidak proporsional. Sekalipun ada orang seperti ini biasanya mereka kalah suara dengan orang-orang yang memilih anggota kelompok dengan cara ditentukan sendiri.
- Mahasiswa yang tidak peduli mau ditentukan koordinator mata kuliah ataupun dosen dengan sebutan lain merekalah golongan-golongan cuek atau tidak begitu peduli terhadap orang-orang yang di dapat dalam kelompoknya. Nah, orang-orang seperti ini yang menurut ku berfikir positif terhadap teman kelompoknya. Mereka menganggap siapa pun orangnya semua teman memiliki kapasitas yang sama dalam mengerjakan tugas.
Dan dari hasil pembentukan kelompok tersebut, kemudian di dalam kelompok ini akan terbentuk secara alamiah orang-orang yang hobinya sebagai berikut :
- Orang yang hobinya membuat substansi laporan (biasanya para perempuan yang mendominasi niy)
- Orang yang hobinya membuat peta (biasanya para lelaki yang mendominasi)
- Orang yang hobinya menjemput teman kelompoknya biasanya para perempuan yang minta dijemput
- Orang yang hobinya membeli makanan atau disebut seksi konsumsi
- Orang yang hobinya menjadi mata-mata kelompok lain yang tentunya tujuannya untuk melihat pekerjaan yang telah dibuat
- Orang yang hobinya memiliki mobilitas tinggi (rapat organisasi yang ga balik-balik ke kelompoknya lah, atau sibuk mengurusi usahanya lah,dsb). Kecendrungan orang yang memiliki hobi ini adalah tidak pernah datang untuk mengerjakan tugas secara bersama-sama
- Orang yang memiliki bakat menjadi diktator (kerjaannya maksain teman-temannya buat tugas terus)
- Orang yang memiliki karakter problem solver
- Orang yang hobinya suka hilang dan sulit dihubungi
- Dan orang yang tidak diharapkan kehadirannya dalam kelompok.
Yap, dari keberagaman karakter orang yang ada tidak heran jika muncul konflik-konflik kecil dalam proses pembuatan tugas kelompok.
So guys, kalian termasuk yang mana niy? Apakah pernah terfikir oleh kalian pengaruh kedepannya? Dan apakah dengan karakter yang kalian memiliki akan membuat kalian bisa bekerja sama dengan orang lain dengan latar belakang yang berbeda bila kalian berada di dunia kerja? Dan pernahkah kalian mendengar pendapat teman-teman yang merasa dirugikan dari permintaan pesanan kalian ke kormat???
Nb : Tulisan ini bukan untuk menyinggung siapa pun. Hanya sebuah cerita yang dirasakan penulis.
(Pertama kali ditulis dalam account FB tertanggal 11 Maret 2010)
No comments:
Post a Comment