Latar Belakang :
Penggunaan kemasan plastik sebagai pembungkus makanan saat ini bisa dikatakan terus meningkat setiap harinya. Hal ini dapat disebabkan karena kebutuhan manusia yang tidak pernah berhenti untuk terus menggunakan kemasan plastik. Padahal kita semua tahu bahwa sampah plastik merupakan bahan yang sulit terurai di tanah dan memerlukan waktu kurang lebih 1000 tahun untuk dapat menguraikannya. Akan tetapi karena plastik dianggap sebagai kemasan yang sangat praktis untuk digunakan terutama dalam membungkus makanan maka penggunaannya pun terus meningkat dari hari ke hari. Meningkatnya penggunaan kemasan plastik ini ternyata menyebabkan berbagai macam permasalahan lingkungan seperti semakin bertambahnya volume sampah plastik di TPS maupun di TPA, tersumbatnya saluran drainase oleh sampah plastik sehingga dapat menyebabkan banjir, menyebabkan perubahan iklim akibat pembakaran sampah yang dilakukan, dan mencemari tanah dan air tanah.
Di Kawasan Tembalang pun meningkatnya penggunaan plastik tidak dapat dihindari. Banyak masyarakat maupun mahasiswa yang menggunakan plastik sebagai pembungkus makanan. Misalnya saja saat membeli gorengan pasti dibungkus menggunakan plastik atau saat kita berbelanja di minimarket seperti ‘’Indomart’’ maupun ‘’Alfamart ‘’ sudah pasti alat yang digunakan untuk membawa barang belanjaan kita adalah plastik. Kesadaran masyarakat maupun mahasiswa untuk meminimalkan penggunaan plastik pun masih sangat kurang, padahal bahaya yang akan dihadapi dari sampah plastik pun sebagian dari mereka telah mengetahui. Dan upaya untuk mengurangi sampah plastik pun belum dapat terlihat dengan jelas.
Oleh karena itu, pada essai ini, saya ingin memaparkan penggunaan kemasan plastik sebagai pembungkus makanan yang terus meningkat di Kawasan Tembalang. Apakah penyebab ini semua karena gaya hidup dari masyarakat atau mahasiswa yang senang akan kepraktisan yang dimiliki plastik sehingga kesadaran mereka untuk mengurangi penggunaan plastik masih tergolong rendah. Selain itu, pada essai ini pun sedikit saya paparkan mengenai bahaya dari kemasan plastik.
Penggunaan Kemasan Plastik Saat Ini
Perhatikanlah gaya hidup kita dalam membungkus makanan!. Pasti sangat sering sekali kita menggunakan plastik untuk mempermudah membawa barang-barang kita, entah itu barang belanjaan maupun untuk membungkus makanan. Hampir setiap hari kita pasti membutuhkan plastik tanpa sadar akan sampahnya. Bisa kita perhitungkan berapa besar penggunaan plastik setiap harinya. Bila saya mencoba mengasumsikan satu individu di Kawasan Tembalang menggunakan plastik hanya untuk membungkus makanan saja, dan individu ini selalu membeli makanan di warung dan membuang sampah plastiknya. Maka bila ia membeli tiga kali sehari maka dalam satu hari ia sudah menghasilkan tiga sampah plastik dalam sehari dan 21 buah sampah plastik dalam seminggu serta 1095 buah sampah plastik dalam satu tahun. Bayangkan itu baru satu individu di satu kawasan dengan hanya tiga plastik dalam sehari. Bagaimana jika lebih dari tiga plastik setiap harinya?. Berapa banyak sampah plastik di TPA yang dihasilkan lebih dari satu individu?
Itulah yang terjadi terhadap kemasan plastik sekarang ini, terus meningkat setiap harinya. Kemasan plastik banyak digunakan untuk membungkus makanan. Padahal kita perlu hati-hati bila ingin menggunakan plastik sebagai pembungkus makanan karena ada jenis plastik yang tidak baik digunakan untuk membungkus makanan.
Perlunya Sikap Hati-hati dalam Menggunakan Plastik Sebagai Kemasan Makanan
Penggunaan plastik untuk membungkus makanan semakin popular karena kelebihan yang ada padanya, contohnya tahan lama, kuat dan mudah digunakan, bila dibandingkan dengan pembungkus tradisional. Tidak heranlah jika kita banyak bergantung kepada plastik sebagai satu bahan wajib dalam proses pembungkusan makanan, sehingga kita tidak menyadari bahaya plastik serta komponen-komponen kimia yang terkandung di dalamnya. Walaupun banyak peringatan yang disebarkan akan bahan kimia yang dikandung dalam kemasan plastik.
Sebagai orang awam tentunya kita tidak mengerti betul akan kandungan tersebut, akan tetapi kita dapat mengenali plastik tersebut dengan mempelajari tanda-tanda yang ada pada plastik tersebut. Biasanya tanda tersebut berada di dasar plastik. Berikut penjelasan mengenai tanda yang biasa berada pada kemasan plastik :
1. PET - Polyethylene Terephthalate, tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga direkomendasikan hanya sekali pakai.
2. HDPE - High Density Polyethylene , umumnya pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.
3. V - Polyvinyl Chloride, tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V — V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
4. LDPE - Low Density Polyethylene, tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. PP - Polypropylene, tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman.
6. PS - Polystyrene , tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.(www.kliniksehat//menggunakankemasanplastikuntukpangandenganbijak//.com )
Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan contohnya kita sering membeli gorengan di pinggir jalan, suka meminta kepada penjualnya yang panas lalu setelah digoreng dimasukkan ke kantong kresek hitam. Ternyata zat pewarna hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker.
Selain bahaya kimia yang dikandung dalam kemasan plastik, kita juga perlu perhatikan dampak penggunaan kemasan plastik terhadap lingkungan. Begitu banyak dampak negatif kemasan plastik terhadap lingkungan.
Dampak Negatif dari Penggunaan Kemasan Plastik Terhadap Lingkungan
Seperti yang telah saya singgung sebelumnya, penggunaan plastik yang berlebih ternyata membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak ini terjadi akibat terus meningkatnya penggunaan kemasan plastik. Berikut dampak negatif dari penggunaan kemasan plastik :
1. Bertambahnya volume sampah plastik di TPS maupun di TPA.
Hampir sebagian besar pembungkus makanan yang digunakan adalah kemasan plastik. Hal ini bisa dilihat di warung-warung atau toko-toko yang ada atau dapat juga dijumpai pada penjual makanan di pinggir jalan yang mengemas makanannya dengan plastik. Sebenarnya, menggunakan plastik sebagai pembungkus makanan tidak begitu menjadi masalah karena seperti telah dipaparkan diatas bahwa ada plastik yang baik untuk digunakan sebagai pembungkus makanan. Yang menjadi permasalahan disini adalah pola konsumsi masyarakat yang tidak dapat meminimalkan penggunaan plastik dan juga gaya hidup masyarakat yang selalu membuang kemasan plastik ini. Sehingga sampah yang dihasilkannya terus meningkat. Meningkatnya sampah plastik ternyata membuat TPS maupun TPA menjadi menggunung akan timbunan sampah plastik sehingga tempat yang tersedia untuk sampah plastik pun menjadi langka.
2. Tersumbatnya saluran drainase oleh sampah plastik sehingga dapat menyebabkan banjir.
Sering sekali kita jumpai setiap kali selesai bencana banjir kita menemukan sampah-sampah plastik berserakan. Sampah-sampah ini berasal dari para pengguna kemasan plastik yang sembarangan dalam membuang sampah, mereka membuangnya pada saluran-saluran drainase sehingga membuat saluran drainase tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya pada saat hujan turun di musim hujan saluran drainase tidak mampu mengalirkan air hujan karena adanya timbunan sampah di saluran drainase dan banjir pun terjadi.
3. Menyebabkan perubahan iklim akibat pembakaran sampah yang dilakukan.
Akibat sampah plastik yang terus meningkat dan tidak cukupnya tempat untuk menampung sampah, maka sering kita jumpai salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan membakar sampah tersebut. Pembakaran sampah plastik ini sebenarnya sangat berbahaya sekali karena jika dibakar tentu akan menimbulkan polusi udara yang berarti kita akan ikut andil dalam peningkatan pemanasan global. Selain itu juga, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
4. Dapat mencemari tanah dan air tanah.
Seperti telah saya sebutkan sebelumnya bahwa dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama dan pada saat terurai, partikel-partikel plastik inilah yang akan mencemari tanah dan air tanah.
Penggunaan Kemasan Plastik sebagai Pembungkus Makanan yang terus Meningkat di Kawasan Tembalang.
Telah diketahui bersama bahwa Kawasan Tembalang merupakan Kawasan Pendidikan. Cukup banyak fasilitas pendidikan berada di kawasan ini mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi banyak terdapat di kawasan ini. Bahkan di kawasan ini terdapat universitas negeri yang termasuk universitas terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, banyak sekali mahasiswa yang berada di kawasan ini.
Banyaknya mahasiswa yang berada di Kawasan ini ternyata mempengaruhi meningkatnya penggunaan kemasan plastik di Kawasan Tembalang. Kenapa? Karena sebagai mahasiswa, mereka cenderung mencari kepraktisan dari plastik itu sendiri. Mereka sering sekali menggunakan plastik untuk membungkus makanan. Hal ini dapat sangat mudah ditemukan di Kawasan Tembalang. Seperti pada gambar berikut :
Gambar ini merupakan gambar yang diambil di daerah GSG.
Seorang mahasiswa membeli makanan dari PKL yang ada di GSG dan membungkusnya dengan plastik.
Menggunakan plastik untuk membungkus makanaan sebenarnya bukan menjadi masalah besar. Asalkan para pengguna plastik ini tahu mana plastik yang aman untuk dipakai dan mana yang tidak aman dipakai dalam membungkus makanan dan bagaimana para pengguna plastik ini memperlakukan plastik bila sudah tidak terpakai. Hal inilah yang sebenarnya menjadi masalah, apakah para pengguna plastik sudah paham akan kode-kode yang ada pada kemasan plastik atau bahkan tidak tahu akan tanda yang ada pada plastik. Dan apakah para pengguna plastik sudah tahu dari bahaya yang ditimbulkan dari kemasan plastik.
Di Kawasan Tembalang pun belum diketahui dengan pasti apakah mahasiswa maupun masyarakat tahu akan pengaruh dari penggunaan plastik. Walaupun demikian seharusnya sebagai mahasiswa, pengaruh plastik terhadap lingkungan telah mereka ketahui. Akan tetapi, hal ini belum terlihat dengan jelas. Sering saya temukan di Kos-kosan yang ada di Tembalang khususnya kosan khusus perempuan, sampah yang banyak dihasilkan adalah Plastik. Setiap harinya selalu saja meningkat. Bahkan di kosan saya pun juga demikian. Selain itu, masih banyak dari mereka yang membuang sampah plastik dimana mereka berdiri atau berada misalnya saja saat di dalam angkot mereka membuangnya dengan cara melemparkan sampahnya keluar jendela. Tentu saja ini bukan contoh yang baik yang pantas mereka lakukan.
Banyaknya penggunaan plastik di kawasan ini ternyata membawa dampak terhadap lingkungan sekitar Tembalang. Timbunan sampah plastik banyak dijumpai hampir di setiap tempat strategis yang ada di kawasan ini seperti di daerah Tembalang Selatan. Ada beberapa tumpukan sampah plastik dipinggir jalan padahal di dekat daerah Tembalang Selatan ini terdapat TPS yang menampung sampah yang ada di Kawasan Tembalang. Berikut gambar yang menunjukan penggunaan plastik yang tidak memperhatikan lingkungan di Tembalang :
Gambar yang menunjukan tumpukan
sampah yang terdapat di Tembalang Selatan,
padahal tempat ini bukan merupakan tempat
pembuangan sampah.
Dari gambar tersebut jelas sudah terlihat bahwa kesadaran masyarakat di Kawasan Tembalang terhadap sampah plastik masih tergolong rendah. Mereka tidak begitu peduli terhadap penggunaan plastik dan lingkungan sekitarnya sehingga mereka membuang plastik di sembarang tempat.
Lalu, sebenarnya apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik di Kawasan Tembalang?. Ada beberapa alternatif cara untuk meminimalkan bahaya plastik dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh plastik seperti :
1. Hindari menggunakan kemasan plastik untuk makanan atau minuman yang panas. Meski ada yang relatif resiten terhadap panas, tetap akan terjadi migrasi monomer plastik sekecil apapun.
2. Bila menggunakan plastik pilih dengan kode 4 atau 5, yang relatif lebih aman.
3. Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan teman kita untuk selalu membawa tas kain saat belanja.
4. Jangan membakar sampah plastik karena jika sampah itu di bakar, racun yang ada dalam sampah tersebut akan membuat polusi di udara termasuk pada udara yang kita hirup yang dapat membuat kita sakit.
5. Jangan mengubur sampah plastik karena racun yang ada di dalam sampah akan meresap atau merembes kedalam tanah dan membuat air yang ada dalam tanah akan tercemar begitu juga lingkungan di sekitarnya.
6. Jangan membuang sampah plastik sembarangan tempat, karena racun yang ada dalam sampah dapat mencemari lingkungan di sekitar kita, makhluk hidup dan lingkungan kita akan mengalami kerusakan dan racun akan terus bertambah dimana-mana.
Dari berbagai alternatif yang ada, satu hal yang sangat penting terhadap penggunaan plastik adalah kesadaran diri kita. Apakah kita akan selalu membuang plastik tanpa adanya usaha untuk meminimalkan penggunaannya. Dari sinilah yang akan menentukan berjalan atau tidaknya langkah-langkah yang telah di anjurkan.
Daftar Pustaka : www.kliniksehat//menggunakankemasanplastikuntukpangandenganbijak//.com
No comments:
Post a Comment