Well, ternyata sulit banget ya mengatur waktu! Rasanya sehari 24 jam tuh masih berasa kurang kalau kita punya aktifitas yang banyak. Tapi yaa kalo lagi free atau menunggu sesuatu, waktu 24 jam sehari tuh malah terlalu banyak. Dan belakangan ini rasanya kepikiran aja tentang time management alias manajemen waktu. Sekaligus ingin intropeksi diri,di bagian apakah waktu yang saya miliki di dunia ini dihabiskan. Hahaha *Sok Iyes*
Jika 1 hari 24 jam, maka hampir 4 jam waktu yang saya miliki dihabiskan di perjalanan (pulang-pergi Bekasi-Jakarta). Kemudian, 8 jam saya habiskan untuk bekerja di kantor (yang kadang lebih dari 8 jam kerjanya, hiks). Lalu tinggal sisa berapa tuh waktunya? 12 jam yaa? 3 jam untuk keluarga. Dengan waktu hanya 3 jam tersebut, hal yg biasa dilakukan adalah makan, nonton TV sambil mengobrol sama orang rumah (alias mama & papa) yang biasanya dilakukan sehabis pulang kerja. Lalu, saya terus mencoba konsisten untuk 1 jam ibadah ngaji sebelum tidur. Sisanya sekitar 7 jam dipakai untuk tidur malam dan 1 jam untuk belajar di pagi hari (yang beberapa bulan ini gak konsisten dilakukan karena dipakai untuk "lanjut tidur", hahaha). And what? 24 jam habis gitu aja di setiap harinya! Wohooo. Bener-bener gak bagus untuk masa depan (a.k.a akhirat) hehehe.
So, what should i do? Rasanya pelik banget bagi saya mengatur waktu. Belum lagi kerjaan yang cukup menguras otak untuk berpikir. Ini bukan mengeluh, cuma lagi membayangkan jika sudah berkeluarga. Bakalan super duper sibuk banget pasti.
Tapi, sebenernya juga gak terlalu banyak 'time lost' saya. Karena di waktu 4 jam perjalanan, saya berupaya mencoba menggunakannya untuk banyak baca dan menulis. Yaa, seperti tulisan ini dan tulisan saya lainnya cukup banyak draftnya ditulis saat di perjalanan. Memang tidak selalu untuk baca dan nulis siy, kadang saya juga habiskan untuk ber-sosial media. Hahaha. *biar up-date-dan-kekinian*
Hmm, saya rasa ini sudah cukup baik gak siy untuk 'kill the time for commuter'. Atau kira-kira ada saran yang mungkin bisa menjadi pilihan lain saya. Owh atau juga bisa dengan mengahafal Al-Quran yaa. Insya Allah I'll try it. Hehehe
Well, kemudian 8 jam kerja di kantor. Ini niy yang perlu review banget banget. Kenapa? Karena ini hampir 1/3 waktu yang saya habiskan untuk bekerja. Mungkin jika saya sudah tau tujuan saya bekerja formal mungkin ya gak masalah. Terkadang yang menjadi pertanyaan adalah saya tidak tahu impian apa yang saya kejar dari kerja kantoran! Hahaha. Apalagi ya untuk seorang perempuan yang nanti saat punya keluarga, prioritas utama adalah mengurusi rumah tangga. Takut? Hmm gak 100% takut hanya kepikiran banget. Kayaknya saya perlu banget diskusi sama yang sudah berpengalaman niy dan perlu banget kerjasama serta koordinasi dengan calon suami saya nantinya.
Dan sebenarnya itu, impian dan cita-cita saya adalah memiliki kantor di sebelah rumah! Pengen banget punya kantor yang sangat cozy dengan segala peralatan IT, peralatan gambar/desain yang canggih. Kantor yang punya ruang studio yang kece dengan ruang koleksi buku dan mini cafe yang nyaman buat siapapun yang datang ke kantor tersebut. Well, dengan punya kantor disebelah rumah maka saya pun bisa bekerja sambil mengurus anak, suami dan rumah. Gak perlu ber-make-up, pake daster pun bisa ke kantor. Wkwkwk. Hmm, rasanya enak banget yaa ngebayanginnya. Semoga malaikat mencatat cita-cita syifa ini untuk punya kantor dibidang konsultansi di awal usia 30 tahun. Aamiin.
Lagian yaa kalau dipikir-pikir sekarang tuh sudah jamannya penggunaan teknologi canggih kerja dari rumah dengan terhubung koneksi internet juga sudah bisa. Apalagi untuk Kota Jakarta yang semakin hari semakin parah macetnya, rasanya kerja dari rumah lebih efektif aja. Ya kecuali kalau kerjanya untuk survei, ketemu klien, diskusi tim, dan urusan pelayanan umum, sangat gak bisa kerja dari rumah.
So, pengen banget belajar lebih keras untuk tidak menyia-yiakan waktu yang masih diberikan oleh Allah Swt. Waktu yang bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga memberi manfaat bagi banyak orang. Insya Allah.
No comments:
Post a Comment