Assalamualaikum,
kali ini saya ingin menceritakan perjalanan saya mengunjungi Pulau Samalona,
Makassar. Kunjungan saya ke Kota Makassar bukanlah yang pertama kali. Saya
sudah cukup sering melakukan perjalanan dinas ke Kota Makassar. Namun,
merencanakan wisata di Kota Makassar terutama mengunjungi pulau kecil yang ada
di sekitaran Sulawesi Selatan adalah kali pertama bagi saya.
Awalnya saya ragu untuk mengunjungi pulau-pulau kecil yang ada di sekitar Sulawesi Selatan. Keraguan saya ini karena faktor biaya yang relatif mahal dan akomodasi yang tidak begitu mudah. Hal ini dilatarbelakangi karena riset saya terhadap “Takabonerate” yang indah banget tetapi membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar. Jadilah saya men-generalisasi-kan kalau semua pulau-pulau kecil di Sulawesi Selatan itu mahal!
Well, tetapi semua itu terbantahkan, ketika ada seorang teman kantor saya yang mengajak saya untuk pergi ke Pulau Samalona dan sekitarnya. Maka saat itulah kami mencari informasi melalui internet bagaimana cara untuk mengunjungi Pulau Samalona. Berdasarkan informasi yang saya peroleh, untuk mengunjungi Pulau Samalona cukup mudah, hanya dengan menyewa spead boat milik nelayan yang banyak terdapat di depan Benteng Fort Rotterdam. Nah, karena kebetulan saya belum pernah memasuki benteng Fort Rotterdam, maka saya pun mampir sebentar untuk melihat benteng tersebut.
Saya pun kemarin menyeberang dari depan Benteng Fort Rotterdam, karena pas ada pemilik spead boat yang menghampiri saya untuk menawarkan jasa sewa spead boat-nya. Saat itu harga sewa yang ditawarkan kepada kami sebesar Rp400 ribu untuk mengunjungi 3 (tiga) pulau. (Mungkin kalau kalian bisa nawar akan bisa mendapatkan harga lebih murah). Adapun pulau yang ditawarkan yaitu Pulau Samalona, Pulau Lae Lae, dan Pulau Khayangan (kalau saya tidak salah ingat) :p
Awalnya saya ragu untuk mengunjungi pulau-pulau kecil yang ada di sekitar Sulawesi Selatan. Keraguan saya ini karena faktor biaya yang relatif mahal dan akomodasi yang tidak begitu mudah. Hal ini dilatarbelakangi karena riset saya terhadap “Takabonerate” yang indah banget tetapi membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar. Jadilah saya men-generalisasi-kan kalau semua pulau-pulau kecil di Sulawesi Selatan itu mahal!
Well, tetapi semua itu terbantahkan, ketika ada seorang teman kantor saya yang mengajak saya untuk pergi ke Pulau Samalona dan sekitarnya. Maka saat itulah kami mencari informasi melalui internet bagaimana cara untuk mengunjungi Pulau Samalona. Berdasarkan informasi yang saya peroleh, untuk mengunjungi Pulau Samalona cukup mudah, hanya dengan menyewa spead boat milik nelayan yang banyak terdapat di depan Benteng Fort Rotterdam. Nah, karena kebetulan saya belum pernah memasuki benteng Fort Rotterdam, maka saya pun mampir sebentar untuk melihat benteng tersebut.
Saya pun kemarin menyeberang dari depan Benteng Fort Rotterdam, karena pas ada pemilik spead boat yang menghampiri saya untuk menawarkan jasa sewa spead boat-nya. Saat itu harga sewa yang ditawarkan kepada kami sebesar Rp400 ribu untuk mengunjungi 3 (tiga) pulau. (Mungkin kalau kalian bisa nawar akan bisa mendapatkan harga lebih murah). Adapun pulau yang ditawarkan yaitu Pulau Samalona, Pulau Lae Lae, dan Pulau Khayangan (kalau saya tidak salah ingat) :p
Pulau pertama yang kami kunjungi adalah Pulau Samalona. Untuk menuju ke pulau ini hanya membutuhkan waktu 30 menit saja. Saya merasa excited sekali, karena belum pernah naik kapal spead boat di tengah perairan Selat Makassar. Hembusan angin dan ombak yang cukup besar benar-benar bikin saya tertawa lepas sekaligus cemas. Cemas karena kepikiran gimana kalau spead boat ini terhempas ombak dan terbalik!! Haha. Tapi kemahiran bapak yang membawa spead boat kami cukup lihai dalam mengemudikannya, jadi cukup menepis kekhawatiran saya. Dan foto selfie di atas kapal spead boat pun tak luput untuk dilakukan.
Look!!! |
Dan
setibanya saya di Pulau Samalona pun, saya merasa riang sekali sekaligus
terkesima dengan Pulau Samalona ini. Pulau yang hanya memiliki luas 2,3 hektar
ini ternyata memiliki pemandangan yang sungguh menawan dengan pasir putih dan
lautnya yang bersih (namun banyak karang). Hehehe. Saking kecilnya pulau ini
saya pun berhasil mengelilingi pulau ini. Nah, katanya sih di Pulau Samalona
ini bisa snorkeling karena keindahan
karang laut yang dimilikinya. Tapi saat itu, saya hanya menikmati dengan
bermain pasir dan menikmati pemandangan laut lepas yang luas. Ohya, di pulau ini
juga terdapat rumah penduduk yang juga bisa disewakan. Selain itu, kita juga
dapat bersantai menikmati kelapa muda sambil bermain pasir ataupun berjemur. Pokoknya
seru deh berlibur ke pulau ini untuk melepas penat sejenak. Anyway, katanya pulau ini sebenarnya
milik beberapa orang, ada sebuah papan pengumuman di pulau ini yang menyebutkan
siapa saja pemiliknya. (But I didn’t see those board).
Next, untuk cerita Pulau Lae-Lae bisa lanjut di postingan
selanjutnya ya :)
Wassalamualaikum :)
Catatan perjalanan 17.06.2016
No comments:
Post a Comment