Tuesday, June 26, 2012

Manusia Diam

Manusia diam itu bukan berarti bisu dan bukan pula malas berbicara.
Manusia diam itu bukan berarti tak pintar mengungkapkan dan bukan pula takut salah berbicara.
Manusia diam itu bukan berarti tidak ingin mengungkapkan maksud hati dan bukan pula takut tidak dimengerti maksud hatinya.
Manusia diam itu bukan berarti sabar dan bukan berarti pula mampu manahan diri dari maksud hati.
Manusia diam itu bukan berati malas berdebat dan bukan pula tak mampu berdebat.
Tapi manusia diam itu karena ia sedang menikmati rasa diam itu, yang mampu membuatnya mendengar jeritan terkecil dalam dunia ini.

Dan manusia diam itu adalah diri ini.

(26 Juni 2012 08.20 WIB)

Sunday, June 24, 2012

Mengolah Buah Mangrove

Pengalaman mengolah buah mangrove ini diperoleh ketika saya menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah pesisir Kabupaten Demak tepatnya di Desa Surodadi Kecamatan Sayung. 
Awalnya, mengetahui lokasi KKN di Desa Surodadi ini merasa gak beruntung banget. kenapa? karena desanya jauh banget dari jalan utama Kota Demak, udah gitu susah banget di aksesnya karena tidak ada angkutan umum yang lewat. Alhasil, hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor dengan memakan waktu hampir 1 jam dari desa ke jalan utama Kota Demak. Mungkin sebenarnya bisa ditempuh dalam waktu 1/2 jam jika saja kondisi jalannya beraspal dan halus. Namun sayang beribu sayang, kondisi jalan menuju Desa Surodadi ini sungguh memprihatinkan. Tidak hanya sampai disitu, ketidakberuntungan saya di tambah ketika tau bahwa di Desa Surodadi ini tidak ada warung makan, sehingga sungguh susah sekali mau makan besar, alhasil kita selalu makan dari masakan ibu kontrakan. 

Namun demikian, tetap ada sebersit rasa penasaran saya, ketika saya tau kalau potensi di Desa Surodadi ini adalah dengan adanya Hutan Mangrove. Yap, hutan yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Padahal sering kali, ketika saya membaca tentang kawasan pesisir, hutan mangrove merupakan hutan yang banyak memberikan manfaat bagi kawasan pesisir. Tentu saya, rasa penasaran ini tidak saya diam kan begitu saja. Saya langsung menikmati bermain di Hutan Mangrove sambil belajar dari ahlinya. Dari situ saya tahu bahwa terdapat banyak jenis-jenis mangrove dan banyak manfaat yang dapat diambil dari mangrove itu sendiri. Selama ini, yang saya tau kalau mangrove itu berfungsi untuk menjaga ekosistem pesisir aja loh. Namun, ternyata mangrove itu bisa jadi makanan, tepatnya pada buah mangrove-nya. Nah, tapi di Desa Surodadi itu, meskipun masyarakatnya sudah pada mengerti tentang manfaat mangrove, namun belum pernah mengerti tentang bagaimana mengolah buah mangrove itu untuk menjadi makanan. Dan kesempatan ini, langsung saja dong saya menyumbangkan ide pada kelompok KKN saya untuk mengadakan workshop dan pelatihan mengolah buah mangrove. :)))

Alhasil, pada awal februari 2011, Tim KKN kami, menggelar acara workshop dan pelatihan mengolah buah mangrove di Desa Surodadi. Tentu saja, acara ini mengundang ahlinya karena diantara kami, belum pernah ada yang mengolah buah mangrove ini. Kegiatan yang dilakukan ini berupa penyuluhan dan praktek pemanfaatan buah api-api yang termasuk jenis mangrove. Kegiatan ini dilakukan karena potensi mangrove yang banyak dimiliki Desa Surodadi dan belum pernah adanya penyuluhan dan praktek mengenai cara memanfaatkan mangrove dengan arif dan bijak. Praktek yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan buah mangrove jenis Avecenia sp atau dalam bahasa lokal disebut dengan buah api-api/brayo. Buah api-api ini diolah menjadi tiga jenis makanan yaitu kue bolu, klepon, dan puding yang kesemuanya berbahan dasar buah api-api.
 

Acara inti dari kegiatan yg kami lakukan ada dua bagian yaitu penyampaian materi tentang ekosistem mangrove oleh Bapak Sururi selaku ahli mangrove. Bapak Sururi menjelaskan tentang arti penting mangrove, jenis-jenis mangrove dan bagaimana memanfaatkan mangrove yang arif dan bijak tanpa harus merusak lingkungan pesisir. Dari materi yang disampaikan oleh Bapak Sururi, buah api-api adalah jenis mangrove yang aman untuk dapat dimanfaatkan untuk dapat diolah sebagai bahan makanan dengan beberapa khasiat yang mampu diberikan.
 

Lalu, kegiatan kedua adalah praktek pemanfaatan buah api-api menjadi makanan. Kegiatan ini dilakukan oleh Ibu Nur Chayati sebagai pengajar yang telah menerima berbagai penghargaan pengolahan bahan makanan. Bersama dengan Ibu Nur Chayati, ibu-ibu PKK Desa Surodadi diajak bersama-sama membuat puding, klepon dan bolu. Dari praktek yang dilakukan nampak antusias yang besar dari ibu-ibu PKK yang hadir karena melihat dan mempraktekan secara langsung bagaimana mengolah buah api-api menjadi makanan yang enak untuk dikonsumsi. Berikut cara mengolah buah api-api menjadi bahan makanan:

Prinsip dasar :
Ketika akan mengolah buah api-api menjadi bahan makanan adalah harus dikupas terlebih dahulu kulit buah api-api, kemudian direbus dalam air mendidih selama 10 menit dan direndam selama 6 jam dan diganti airnya selama ± 2 hari sampai rasa pahit buah api-api hilang.

BOLU API-API
Bahan:
  • 300 gram buah api-api 
  • 200 gram gula pasir 
  • 150 gram tepung terigu 
  • 200 gram mentega 
  • 7 butir telur 
  • ½ sdt vanili 
  • ½ sdt SP
Peralatan :
  • Mixer 
  • Blender 
  • Baskom Plastik 
  • Sendok Plastik Pipih 
  • Loyang 
  • Oven 
  • Kompor
Cara membuat:
  • Blender buah api-api yang telah diolah sampai lembut setelah itu sisihkan 
  • Mixer gula dan telur dan SP sampai lembut (20 menit) 
  • Cairkan mentega 
  • Masukkan tepung terigu dan adonan buah api-api yang sudah lembut kedalam campuran telur dan gula yang telah dimixer tadi 
  • Tambahkan vanili dan mentega cair lalu aduk pelan-pelan sampai rata 
  • Siapkan loyang ukuran 22 x 20 cm lalu oven hingga matang selama 30 menit.

Serius sekali ibu2 ini..ups namun ada yang sadar kamera nampaknya :D

Yay!! Bolu Api-api saya loh :D

ONDE-ONDE API-API
Bahan :
  • 1500 gram buah api-api 
  • 1000 gram gula merah
  • 500 gram tepung ketan 
  • 250 gram tepung beras 
  • 2 butir kelapa parut 
  • Garam, kapur sirih, dan air secukupnya
Peralatan :
  • Panci 
  • Blender 
  • Baskom Plastik 
  • Tirisan 
  • Parutan 
  • Sendok Kayu 
  • Kompor
Cara membuat:
  • Blender buah Api-api sampai lembut setelah itu sisihkan. 
  • Masukkan tepung beras, tepung ketan, garam, kapur sirih kedalam buah Api-api yang telah di blender menjadi adonan yang bisa dibulatkan. 
  • Adonan dibuat bulatan seperti bola dan diisi gula merah. 
  • Masukkan kedalam air mendidih setelah mengapung kemudian angkat dan tiriskan lalu gulingkan di atas parutan kelapa.

PUDING API-API
Bahan :
  • 300 gram buah api-api
  • 2 bungkus agar-agar warna hijau
  • 400 gram gula pasir 
  • ½ sdt garam 
  • 600 ml santan dari 1 butir kelapa
Peralatan :
  • Panci 
  • Blender
  • Cetakan Puding 
  • Mangkuk
  • Parutan
  • Sendok 
  • Kompor
Cara membuat : 
Puding Api-api
Puding Mangrove kami :D


  • Blender buah api-api yang telah diolah sampai lembut setelah itu sisihkan  
  • Masak santan hingga mendidih, masukkan garam dan gula pasir sambil diaduk hingga mendidih
  • Masukkan api-api yang telah dihaluskan ke dalam campuran santan, gula dan garam sambil terus diaduk
  • Kocok 2 butir telur di tempat terpisah 
  • Angkat adonan agar-agar, setelah agak dingin masukkan kocokan telur sambil terus diaduk 
  • Setelah tercampur tuang ke dalam cetakan dan biarkan mengeras
  • Siap disajikan 

Wednesday, June 6, 2012

Welcome to Manado

"Si Tou Timou Tumou Tou” 
(Manusia hidup untuk menghidupi (sesama) manusia)

Yay,kali kedua saya menjejaki kaki di Pulau Sulawesi, yaitu ke salah satu kota di Sulawesi Utara, Manado. Perjalanan ke Manado ini hampir memakan waktu sampai 3 jam dengan pesawat. Dan, tau kah, saat kemarin ke Manado ini, penerbangan kami sampai delayed sampai 7 jam dong. Kebayang kan bete nunggunya gimana. Seharusnya penerbangannya di jam 9 pagi tapi kami baru take off jam 4 sore, dan alhasil sampai di Bandara Sam Ratulangi jam 8 malam WITA. 

Kesan pertama saat muter-muter di Manado itu, berasa kayak di Bandung..ahaha..kenapa? karena jalannya sempit udah gitu banyak angkot. Eits tapi disana angkotnya metal-metal loh karena di modifikasi pake sound system gtu. Kemudian, kesan kedua, berasa kalau Manado itu tempat wisata kuliner Indonesia bangeeeettt..kesan itu dirasa dan diperkuat ketika kami kuliner seafood disana. Sumpah yaa...makanan disana enak-enak banget, kaya akan bumbu-bumbu gitu. Saat itu kami makan ikan segar, yang entah apa nama ikannya, yang jelas gak ada di jakarta tuh ikan. Dan ikannya tuh besar-besar banget, bahkan saya merasa kurang banyak ketika makan itu..ahaha. Nama tempat makannya kalau gak salah tuh Big Fish Restaurant, tempat yang cukup strategis untuk menikmati laut, cuma ya harganya rada lebih mahal gtu..hehe


sambal dabu-dabu
Bukan hanya seafood aja yang sempet kami coba, es mianggas juga sempet kita cobain. Es mianggas tuh dari kacang merah yang dikasih gula merah, yaa kalo di Jakarta seperti es kacang merah lah yaa. Esnya enak karena dalam porsi yang besar..ahaha. Oya, sayangnya saat di Manado kemarin, belum sempat nyicipin bubur manadonya, karena sudah buru-buru mengurus kerjaan dan pulang ke Jakarta. Sedih siy, tapi gak papa karena berniat dalam hati untuk kesana lagi khusus untuk liburan aja..hehehe

Es mianggas di Jalan Sudirman, Manado
Manado, bukan hanya kaya kuliner, tapi juga kayak akan pemandangan alam..ahaha..kenapa karna di sepanjang jalannya adalah laut. Keren banget deh, pemandangannya apalagi pas sore hari. Dan yang menarik adalah ada suatu tempat yang merupakan hasil dari reklamasi pantai, yaitu di pusat Kota Manado tepatnya di Jalan Pieere Tendean (Boulevard). Adanya reklamasi pantai di Kota Manado yang dikembangkan sebagai kawasan fungsional dengan pola super block dan mengarah pada terbentuknya Central Business District (CBD), mengakibatkan adanya perubahan wajah kota pada daerah pesisir pantai. Pertumbuhan dan perkembangan Kota Manado menjadi lebih condong ke arah pantai/laut sehingga Kawasan Boulevard lebih terbuka dan menjadi salah satu bagian depan kota yang berorientasi ke laut. Hal ini menyebabkan aktivitas masyarakat banyak terserap pada kawasan tersebut, baik untuk menikmati keindahan pantai ataupun dimanfaatkan oleh sektor informal untuk mencari nafkah. Salah satu tempat perbelanjaan yang ada di kawasan ini adalah Mantos alias Manado Town Square.

Kawasan Manado Town Square (sumber: http://www.scribd.com/doc/49401471/Ruang-Sosial-Sebagai-Wadah-Budaya-Berkumpul-Pada-Kawasan-Tepian-Air-Kota-Manado)
Lahan Eksisting MTC (sumber: www.wikimapia.com)
Wajah Kota Pesisir Pantai Manado
Kalau diliat dari visi misi Kota Manado, saya rasa pantaslah jika pemerintah ingin membuat Kota Manado sebagai Manado Model Kota Ekowisata dengan salah satu misinya Menjadikan Manado sebagai Kota yang Menyenangkan. Kenapa? Ya karna itu tadi, kesan wisata kuliner yang enak dan sangat bikin ketagihan. Walaupun saya belum sepenuhnya muter-muter di Kota Manado tapi beranilah saya berkata demikian..hehe. Meskipun manado, punya banyak potensi untuk pariwisata, pemerintah daerahnya harus lebih tanggap dan peduli kota, jangan sampai Kota Manado seperti Kota Bandung sekarang. Pemerintah daerah harus serius mengelola dan memberdayakan potensi yang ada sehingga misi Kota Manado yang menyenangkan bener-bener berkelanjutan.


Foto pinggir pantai dulu dong yaa..ahaha :p
Niatnya mau ambil foto Gunung + Laut tapi ga begitu keliatan yaa :D

Oya..selain ngomongin tentang kota, wisata kuliner di Manado, ada juga yang menarik perhatian saya, yaitu tentang sejarah Manado dan bahasa daerahnya. Entahlah mungkin karena ucapan Pahlawan Sam Ratulangi yang berbunyi Si Tou Timou Tumou Tou yang saya temui tulisan itu ketika di Bandara Sam Ratulangi. Yap, ucapan itu artinya kurang lebih "Manusia hidup untuk menghidupi (sesama) manusia". Makna itu sungguh menyentuh bagi saya. kenapa? karena saya bener-bener baru berada yang bener-bener dunia, dimana saya merasa kalau hidup saya ini bukan untuk diri saya tapi untuk manusia lain dengan kemampuan yang diberikan Tuhan. Yap kemampuan inilah yang kemudian dipadukan dengan akal dan iman menjadi sesuatu yang kita cari sebagai amalan dunia. Hmmbh..begitulah hidup.

That's all about manado, dan saya berharap sangat berharap untuk dapat ke manado untuk kedua kalinya. Untuk mengunjungi Pulau Bunaken yang belum sempat saya kunjungi..aamiin..
:D