Sunday, January 18, 2015

Nikah Karena Ibadah

Tepat seminggu yang lalu, baru saja bertemu dengan seorang teman yang menceritakan kisah hidupnya yang akan segera mengakhiri pernikahannya. Rasanya sangat pilu banget mendengarkannya dan gak tau harus gimana. Dan semakin membuat saya terus berpikir tentang pernikahan. Namun, juga membuat saya untuk belajar tentang nikah itu sendiri. Singkat cerita, teman saya ini menyarankan untuk niatkan nikah karena ibadah. Ini sebenarnya bukan kalimat pertama yang saya dengar. Hampir rata-rata teman saya yang telah menikah pun mengatakan kalimat tersebut dan saya tidak pernah paham seutuhnya tentang makna kalimat itu. Sampai akhirnya, setelah pertemuaan itu, saya disarankan untuk banyak membaca Sunnah (Hadist) karena menurutnya sunnah ini yang masih sedikit sekali saya baca. Hmm, dipikir-pikir siy ada benar juga, saya memang tidak sering mengkhususkan waktu saya untuk membaca hadist. Sampai saya pun disuruh download dari smartphone saya untuk mendownload aplikasi hadis yang banyak banget tersedia di google store. Agak kesentil juga di nasehatin seperti itu, tapi karena nasihatnya baik maka disaat itu pun saya lakukan. Menurutnya hadis ini harus saya baca saat dimanapun saya sedang lenggang waktunya.

Dan, setelah pertemuan tersebut, saya pun terus kepikiran dengan nasihat dan saran-sarannya itu. Karena sebelumnya, diantara kami pun berdebat tentang “membangun keluarga”. Singkat cerita dari perdebatan itu adalah saya dinilai masih sangat punya “ego” yang tinggi. Iya, ego karena merasa bisa melakukan sesuatu sendiri. Bagus memang bisa menjadi perempuan mandiri tapi justru disini setan sedang merasuki pikiran saya lewat cara berpikir saya yang serba logika. Yang bila terus dilanjutin mungkin saya bisa menjadi penganut paham feminisme. Ahahaha.

Well, intinya itu yaa saya perlu merubah mindset saya, dan benar-benar niatkan nikah karena ibadah. Dan mulai lah saya mengumpulkan artikel-artikel tentang ibadah menjadi ibu dan istri. Subhanallah banget, ternyata perempuan memiliki banyak ladang pahala. Berikut beberapa yang saya kumpulkan dan membuat saya untuk meluruskan niat.

Rasulullah saw bersabda: “sampaikanlah kepada perempuan-perempuan yang kamu jumpai bahwasanya:
  •  Taat kepada suami dengan penuh kesadaran, maka pahalanya seimbang dengan pahala para pembela agama Allah SWT, tetapi sedikit sekali dari kamu sekalian yang mau menjalankannya.
  • Sungguh memintakan ampun untuk seorang istri yang berbakti kepada suaminya yaitu: burung di udara, malaikat dilangit, selama ia senantiasa dalam keridhaan suaminya. Siapa saja istri yang meninggal dunia sedang suaminya ridha terhadap kepergiannya, maka ia akan masuk ke surga.
  • Bila seorang suami pulang ke rumah dengan perasaan gelisah dan istrinya menghiburnya, maka istri mendapatkan 10 pahala jihad.
  • Bila seorang wanita mengerjakan dan menjaga shalatnya, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga amanah suaminya dan mentaati suaminya, Allah SWT akan memberikan izin padanya untuk memasuki surga dari pintu mana saja yang dia sukai.
  • Bila seorang wanita tidak dapat tidur pada tengah malam dikarenakan terganggu oleh anaknya, maka Allah SWT akan memberikan pahala kebaikan membebaskan 20 orang budak.
  • Bila seorang wanita tidak dapat tidur karena sakit dan menyusui anaknya, maka Allah SWT akan mengampuni seluruh dosa-dosanya dan mendapatkan 12 tahun pahala ibadah.
  • Bila seorang wanita mulai menyiapkan makanan dan memasak dengan memulai bismillah, maka Allah SWT akan memberikan berkah di dalam nafkah mereka di dalam rumah tersebut.
  • Bila seorang wanita menyapu rumahnya sambil berdzikir, maka Allah swt akan memberikan pahala menyapu Ka`bah, yang mana melakukan 1 kebaikan di Masjidil Haram ganjarannya adalah 10.000 kebaikan.
  • Bila seorang anak menangis pada malam hari dan ibunya tidak marah tapi malah membujuknya dengan kasih sayang, maka ia akan mendapatkan pahala 1 tahun ibadah. Allah SWT akan memberikan pahala 1000 ibadah haji dan umrah dan 1000 malaikat akan memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat karena ia telah melahirkan anaknya dengan sabar dan ikhlash.
  • Wanita yang menyusui anaknya, maka setiap tetesan air susu tersebut akan mendapatkan 1 pahala dan apabila cukup 2 tahun menyusui, maka malaikat-malaikat di langit akan mengabarkan berita bahwa surga wajib baginya.
  • Wanita yang menjaga anaknya yang sakit di waktu malam hari pahalanya seperti membebaskan 20 orang hamba sahaya dan akan mendapat 12 tahun pahala ibadah bila dia menghibur anaknya.
  • Wanita yang mencuci pakaian suami dan anak-anaknya akan mendapat 1000 kebaikan dan akan diampuni kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari matahari meminta ampun baginya serta Allah SWT mengangkat 1000 derjat baginya.
  • Wanita yang paling besar berkahnya bagi suaminya ialah wanita yang ringan nafkahnya. (H.R Ahmad)
  • Bila seorang wanita hamil, shalatnya 2 rakaat adalah lebih baik daripada 80 rakaat shalatnya wanita yang tidak hamil. Bila seorang wanita hamil sampai melahirkan, maka Allah SWT akan memberikan padanya pahala bagaikan ia selalu berpuasa pada siang hari dan shalat sepanjang malam selama masa ia hamil itu.
  • Bila seorang wanita hamil ia akan mendapatkan pahala 70 tahun shalat nafil 70 tahun puasa
  • Bila seorang wanita ketika hendak melahirkan, untuk setiap 1 sakit yang dideritanya akan mendapatkan pahala para mujahid.
  •  Bila seorang wanita maninggal diantara 40 hari setelah melahirkan ia akan mendapat pahala mati syahid.
  • Bila seorang suami pulang ke rumahnya kemudian bersalaman dengan istri yang menyambutnya, maka dosa-dosa mereka berdua akan berguguran sebelum kedua tangan itu berpisah.”


Lantas setelah saya tahu begitu banyak ladang ibadah tersebut, apakah saya masih nanti-nanti untuk menikah? Jawabnya tentu saja tidak. Satu hal yang pasti, luruskan niat dan yakin akan diberikan pasangan yang baik agama, ilmu dan sikapnya. Dan semoga saya siap dan disegerakan sama Allah SWT tahun ini. :D
Aamiin Ya Rabbal ‘alamin

Friday, January 2, 2015

Yuk, Ber-Resolusi

Seperti janji saya pada postingan sebelumnya untuk menceritakan bagaimanakah cara menyusun resolusi? Karena pergantian tahun baru saja kita lewati, postingan ini rasanya pas ajah, yaa sekaligus bagi saya untuk menyusun resolusi di tahun 2015. Nah, sebenarnya cara menyusun resolusi ini hanya berdasarkan pengalaman saya saja, dan mungkin agak berbeda dengan teman-teman lainnya.

Well, dalam menyusun resolusi baru, hal pertama yang saya lakukan ada MERENUNG. Iya saya suka memulainya dengan merenung hari-hari yang saya lalui, untuk kemudian saya evaluasi. Nah, biasanya akan banyak banget tuh hal-hal apa saja yang berhasil hingga yang belum berhasil saya capai. Bahkan jika target tersebut belum bisa saya raih, terkadang saya suka terceletuk kalimat “seharusnya tuh gw gini, gw gak usah kesana, gw gak usah beli ini, gw jangan tanggepin tuh cowo, dll” yang hanya berujung penyesalan dan lebay banget deh niy hidup saya. :D

Nah, karena saking banyaknya hal dalam hidup ini, dalam menyusun resolusi pun saya suka mengelompokkan hal/target selanjutnya berdasarkan beberapa kelompok seperti karir & pekerjaan, keluarga, ibadah/spiritual, hubungan sosial, sampai kepribadian. Kemudian saya tuliskan deh semua target tersebut secara rinci dengan beberapa pertanyaan yang seringkali saya tanyakan pada diri saya seperti:
  1.   Apa sesungguhnya yang menjadi kelemahan saya?
  2.   Pilih satu kata untuk menggambarkan tahun 2014 saya?
  3. Pilih satu kata untuk menggambarkan tahun 2015?
  4. Apa yang ingin saya temukan di tahun 2015 ini?
  5. Apa yang ingin saya hindari di tahun 2015 ini?
  6. Apa yang menjadi penyesalan terbesar saya di tahun 2014?
  7. Jika bisa kembali ke tahun 2014, apa yang ingin saya ubah?
  8. Siapa yang paling ingin saya bahagiakan di tahun 2015?
  9. Seberapa ingin saya bahagia di tahun 2015? (berapa skalanya dari skala 1-10)
  10. Seberapa puas saya dengan hasil pekerjaan/ hasil belajar saya di tahun 2014? (berapa skalanya dari skala 1-10)
  11. Seberapa ingin saya bisa mengendalikan emosi di tahun-tahun mendatang? (berapa skalanya dari skala 1-10)
  12. Seberapa puas saya akan hubungan saya dengan Allah Swt? (berapa skalanya dari skala 1-10)

Alangkah baiknya semua resolusi tersebut ditulis dengan rapi di sebuah kertas/ buku untuk disimpan. Biasanya ini untuk memudahkan mereview target hidup dan menjadi sebuah motivasi jika saja kita merasa sangat “down” dalam menjalani aktivitas. Dan, jangan lupa berdoa dengan hati yang tulus, semoga resolusi yang kita susun dipeluk sama Allah SWT. Aamiin.

Dan dalam menyusun resolusi ini, ada satu quote yang menjadi favorite saya yaitu 


The best way to predict the future is to create it –Abraham Lincoln-

Thursday, January 1, 2015

Review 2014

Alhamdulillah, tahun 2014 baru saja terlewati, dan tepat hari ini telah memasuki hari pertama di tahun 2015. Seperti kebanyakan teman-teman saya, telah banyak pencapaian yang mereka raih selama tahun 2014. Mulai dari target menikah, sekolah S2, punya anak, dan pekerjaan yang mereka impikan berhasil diwujudkan. Membaca status mereka sungguh-sungguh membuat saya senang sekaligus agak bikin hati “nyes” karena mengingat diri saya yang akan kapan bisa mewujudkan target seperti itu. Tapi, saya pun sadar, Allah SWT tidak pernah tidur sehingga saya pun tidak perlu merasa terlalu gusar memikirkannya, toh pada waktu-NYA semua akan kejadian semua itu.

Well, kalau flash back kejadian apa saja yang telah saya lewati di tahun 2014 tentunya sangat banyak sekali kenangannya meskipun jika dikategorikan tidaklah terlalu WOW bagi saya. Namun, saya tetap harus bersyukur karena Allah SWT masih memberikan saya kesempatan hidup untuk melakukan kebaikan sebagai bekal hidup saya nanti di akhirat. Alhamdulillah, Ya Rabb

Jika mulai melihat dari pekerjaan saya, tahun 2014 saya telah diberikan pengalaman untuk mengunjungi wilayah Indonesia lagi. Beberapa tempat yang sudah saya kunjungi di tahun 2014 adalah Belitung, Kabupaten Samosir (Danau Toba), Kota Medan dan beberapa kota transit lainnya. Tidak cukup banyak tempat bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tapi setidaknya tempat tersebut telah mampu mengurangi list kabupaten/kota di Indonesia yang harus saya kunjungi. Hehehe. Selain itu, beberapa tempat yang juga saya kunjungi diluar urusan pekerjaan itu ada Kabupaten & Kota Malang, Kota Bontang, Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Dan, tahun 2015 ini, masih berharap semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada saya untuk menjelajahi Indonesia dan beberapa negara di ASEAN dan Eropa. Aamiin Aamiin

Di tahun 2014 ini pun, saya diberikan banyak kejutan oleh teman-teman terbaik saya yang akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Senang banget rasanya sampai-sampai saya pun sibuk “bikin baju” karena hampir setiap minggu pergi ke undangan pernikahan mereka. Dan disini ini, rasanya saya sudah diberikan “early warning alarm” oleh kedua orang tua saya untuk mempersiapkan diri saya. Singkat cerita siy, saya diwajibkan penuhi pinta mama untuk bisa menikah sebelum tahun 2017. Yang artinya saya hanya punya maksimal waktu 2 tahun lagi. Hmmbh, semoga Allah melancarkan urusan saya yang satu ini. Aamiin

Apalagi yaa? Ahh yaa, tahun 2014 ini pun banyak kejutan dari keluarga saya. Mulai dari adik saya yang akhirnya lulus kuliah dengan waktu 4 tahun 5 bulan, kemudian tiba-tiba setelah wisuda pacarnya minta ke mama & papa untuk izin menikah yang sampai pada akhirnya melangsungkan pernikahan di bulan Oktober 2014 ini. Sungguh rasanya kayak disamber petir banget. Tadinya membayangkan bakal punya temen lagi dirumah, eh tau-taunya sekarang tinggalnya jauh banget. Sedih banget rasanya, tapi yaa saya bisa apa? Hanya bisa sabar & ikhlas, semoga Allah tetap memberikan kami lindungan-NYA. Dan gak hanya itu, di tahun 2014 ini pun, tanpa disangka karena memang kuasa Allah SWT, kakak saya pun bertunangan di bulan September 2014, perkenalan yang sangat singkat dengan calon suaminya ternyata akan membawanya ke pernikahan di bulan Maret 2015 ini. Lagi-lagi rasanya Subhanallah banget, yang tadinya hati ini masih sedih kemudian Allah membalikkan dengan cepat hati saya untuk bahagia. Sungguh disini rasanya doa saya untuk mereka dikabulkan Allah Swt dan semuanya di tahun 2014. Alhamdulillah

Lalu untuk saya sendiri bagaimana? Apakah semua resolusi tahun 2014-nya tercapai semua? Well, saya akan menceritakannya sebagian. Ahaha. Untuk di tahun ini bila saya melihat resolusi tahun 2014 tidak bisa saya capai 100%. Banyak faktor X dan mungkin memang belum waktu-NYA maka target tahun 2014 masih belum berhasil diwujudkan. Meskipun demikian, ada hal luar biasa yang benar-benar saya terima tahun ini adalah saya dikasih ujian sama Allah berupa “Sabar”. Yap, disini saya merasa hati ini benar-benar diuji sama Allah. Sampai-sampai saya berujar, Ya Allah, Engkau dengar doa saya kah?. Yang sudah jelas-jelas saya percaya bahwa Allah Maha Mendengar, ternyata sempat membuat hati saya pesimis untuk berdoa kepada-NYA. Saya pun bisa dibilang banyak mengeluh sama Allah, sampai-sampai saya bilang “Kok, gini amat rasanya Ya Rabb” rasanya seperti gak bersyukur banget sama Allah SWT, padahal apa yang saya rasakan mah gak ada apa-apanya bagi sebagian orang. Tapi yaa saya mah bisa apa selain mencoba terus mencoba untuk berpikir positif tentang Allah SWT dan tentunya SABAR. Sampai akhirnya…

Saya merasa bersalah banget kalau tidak melakukan puasa sunah Senin – Kamis dan merasa janggal hatinya kalau tidak membaca Al-Qur’an setiap hari. Yap, di tahun 2014 saya pernah menargetkan kalau saya ingin bisa rajin puasa sunah dan khatam Al-Qur’an. Dan Alhamdulilaah untuk hal ini pencapainnya cukup baik, yaa kalau saya beri skor mungkin bisa mendapat 7. Hehee. Walaupun saya belum bisa khatam Al-Qur’an satu kali dalam satu bulan (kecuali bulan Ramadhan, Alhamdulillah sudah dua tahun belakangan ini untuk One Day One Juz, Insya Allah tetap diberikan Istiqomah di bulan Ramadhan) serta belum bisa full 8x puasa senin-kamis dalam sebulan, tapi setidaknya target puasa 4x dalam sebulan bisa saya lakukan dan semoga ini mampu menjadi kebiasaan saya hingga usia tua saya. Karena saya pernah baca artikel penelitian, dibutuhkan 28 hari untuk membiasakan/merutinkan hal. Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah saya mencoba untuk terus lakukan.

Nah, mungkin itu sedikit review saya di tahun 2014, semoga saya bisa menjadi kuat dan melakukan kebaikan lagi di tahun 2015 ini dan tahun-tahun mendatang. Berdoa juga semoga bangsa saya ini diberikan lindungan sama Allah SWT, jujur saya merasa cemas melihat apa yang terjadi belakangan ini. Dan, tetap teruskan mimpi dan membuat resolusi tahun 2015. Sedikit cara membuat resolusi akan saya ceritakan di postingan selanjutnya.

Selamat Memasuki Tahun 2015. Happy New Year, Hope Everyone is going to be better!!