Sunday, February 24, 2013

Madinah #Part 2

Selama 3 hari di Madinah, waktu saya banyak di habiskan untuk pergi ke Masjid Nabawi. Hal ini karena memang jadwal yang diatur dari pihak travel seperti itu. Namun, pada hari kedua, ada kegiatan City Tour di Madinah dengan mengunjungi Masjid Quba dan Kebun Kurma. Sedikit cerita tentang Masjid Quba yang saya dapatkan bahwa Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasululloh Saw ketika berhijrah ke Madinah.

Nama Quba sendiri adalah sebuah desa yang asri dan termasuk wilayah yang subur di Madinah. Oleh karena itu, pohon-pohon kurma tumbuh subur di wilayah tersebut. Quba adalah wilayah pertama yang menyambut Rasulullah Saw ketika beliau berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Masjid Quba ini boleh dibilang spesial, karena di masjid ini Rasulluloh bersama para sahabat shalat berjamaah untuk pertama kalinya. Bahkan pembangunan masjid ini terekam dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 108. Masjid Quba disebut dalam kitab suci Alquran sebagai masjid yang dibangun atas dasar takwa.

‘’... Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.’’

Mengunjungi Masjid Quba juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Pahala bagi orang yang berkunjung dan shalat dua rakaat di masjid ini sama seperti pahala bagi orang yang umrah.

Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang bersuci dari rumahnya, kemudian datang ke Masjid Quba, lalu shalat dua rakaat, maka baginya pahala sebagaimana ganjaran umrah.” (HR Tirmidzi)

Nah, pada saat saya mengunjungi Masjid Quba, Alhamdulilah saya sholat tahiyatul masjid dan juga sholat dhuha. Sangat banyak jamaah dari Indonesia yang singgah di masjid ini untuk menunaikan shalat dan kemudian berfoto di masjid ini. Oh yaa,  Masjid Quba ini memiliki  enam kubah besar, masing-masing berdiameter 12 meter. Tak hanya itu, masjid ini juga dilengkapi dengan  56 kubah kecil yang berdiameter enam meter.

Kemudian, di luar Masjid Quba ini banyak sekali pedagang kaki lima yang menjual barang-barang kebutuhan umroh maupun oleh-oleh seperti buah kurma. Ketika disana saya sempat berbelanja buah kurma jenis Ruftop yang manisnya kayak buah sawo. Kurma Ruftop ini sebenarnya kurma yang masih belum matang namun memiliki rasa yang manis. Harganya 25 real untuk tiga toples sedang. Seneng banget bisa berbelanja dengan harga murah dan berkualitas..hehe
Suasana ketika akan memasuki Masjid Quba, sangat ramai sekali
Setelah mengunjungi Masjid Quba perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi kebun kurma. Jangan dibayangkan kebun kurma ini seperti kebun kelapa sawit atau kebun karet yang banyak terdapat di Indonesia yaa. Karena ternyata di kebun kurma ini tidak banyak terdapat pohon kurma dan pas disana sedang tidak berbuah kurmanya. Jadi, pas di kebun kurma ini kebanyakan pada berbelanja di toko yang ada disana. Hmm, menurut perbincangan ibu-ibu siy, harga yang dijual disana agak sedikit mahal. Oleh karena itu, saya tidak banyak berbelanja disana dan hanya membeli kurma ajwa (kurma nabi) dan cokelat saja. Kurma ajwa yang dijual disana untuk satu kilogram dijual dengan harga 100 real atau berkisar 270 ribu rupiah, mahal memang untuk kurma ajwa ini. Hohoho

Papa dengan background pohon kurma, dan begitulah kebun kurma :D

Here I'am..Ya Rasululloh #Part 1


Pertama kali bagi saya mengunjungi Kota Madinah, rasanya seneng banget. Akhirnya saya mengunjungi kota Rasululloh. Saya tiba di Kota Madinah pada tanggal 11 Feb pukul 23.30 waktu KSA (Kerajaan Saudi Arabia). Setibanya disana tidak langsung ke Masjid Nabawi, tapi ke penginapan terlebih dahulu untuk menaruh koper dan istirahat sejenak sebelum subuh. Maklum saja, perjalanan Indonesia – Madinah ini hampir satu hari penuh. Kami berangkat dari Indonesia pukul 11.45 WIB dan sampai di Jeddah pukul 18.00 KSA atau pukul 21.00 WIB (Hampir sekitar 9 jam perjalanan udara). Saat itu, kami menggunakan pesawat Garuda Indonesia (GA 980) dan langsung menuju Jeddah tanpa ada transit. Dari Kota Jeddah masih dilanjutkan perjalanan darat untuk sampai di Kota Madinah dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam perjalanan darat. Jadi, kebayang dong gimana rasanya badan yang sudah pegel karena kebanyakan duduk.

Saat itu, saya sama sekali tidak minat untuk tidur karena takut kesiangan ke masjid..hehe. Maklum saja di Masjid Nabawi ini sebelum Adzan Subuh sudah dipastikan tempat solat bagian dalam masjid sudah penuh. Nah, berhubung ini adalah kali pertama bagi saya maka saya sudah berangkat ke masjid pukul 03.00 pagi. Pada saat itu bingung masuknya lewat pintu yang mana yaa, karena banyak banget pintu masuknya..hehe. Sebagai informasi, adzan subuh di Masjid Nabawi ada 2 kali, adzan yang pertama itu pukul 04.30 KSA yang fungsinya sebagai peringatan gitu deh kalau waktu subuh sebentar lagi dan adzan kedua itu pukul 05.30 KSA yang menandakan sudah tiba waktu subuh. Nah pada adzan yang pertama ini sudah penuh dengan jamaah, jadi kalau kita datang setelah adzan pertama ini sudah di pastikan akan kebagian tempat di luar masjid. Kalau kita solat di dalam masjid, pas di pintu masuk tas yang kita bawa akan diperiksa oleh Askar yang berpakaian hitam. Katanya siy kalau ada yang bawa kamera atau barang-barang yang mencurigakan tidak boleh masuk dan menyuruh untuk menaruhnya di hotel. Nah, pada saat itu, saya deg-degan karena saya membawa handphone yang ada kameranya. Karena takut diambil akhirnya saya masukan ke dalam Al-Qur’an saya..hehe. Dan saya pun lolos dari pemeriksaan Askar (Penjaga Masjid). Dan you know what? Ternyata membawa handphone yang ada kameranya itu tidak apa-apa asalkan kita tidak memotret sembarang. Kalau sampai kita memotret sembarang dan diketahui Askar maka handphone kita diambil dan tidak dikembalikan.

Kesan pertama saya, ketika berada di Masjid Nabawi adalah senang, enak dan ingin kembali lagi. Padahal baru pertama kali datang loh..hehe. Entah kenapa rasanya kok indah banget yaa berada di Masjid Nabawi ini. Bagus banget masjidnya, luas dan berlapis emas loh. Karena saya adalah penyuka seni arsitektur maka saya senang melihat hiasan dinding, tiang dan langit-langit masjid. Oya, kubah Masjid Nabawi ini bisa buka tutup loh. Maksudnya, ketika sudah pagi kubah masjid akan dibuka dan ketika malam hari kubah akan ditutup. Pas banget saat pertama kali datang saya melihat kubah lagi ditutup, dan rasanya keren banget..hehe Subhanaloh.

Tiang, Langit-Langit Masjid yang berlapis emas di Masjid Nabawi

Suasana di sekitar Masjid Nabawi yang selalu ramai dengan jamaah dari berbagai penjuru dunia
Di Masjid Nabawi ini terdapat Makam Rasululloh, yang sebenarnya terpisah dengan Masjid Nabawi. Makam Rasululloh ini berada tepat dibawah kubah hijau masjid. Dan diantara makam Rasululloh dan Mimbar (tempat khutbah) ini terdapat Raudhoh (taman surga). Raudhoh ini tempatnya tidaklah luas dan ditandai dengan karpet warna hijau. Di Raudhoh setiap jamaah berlomba-lomba untuk berdoa dan sholat karena merupakan tempat yang langsung dikabulkannya doa kita. Ketika pertama kali saya ke Raudhoh ini saya bingung karena banyak sekali jamaah yang berlarian, saling berebut dan dorong mendorong. Ketika kaki saya menginjak karpet hijau, perasaan yang saya rasakan adalah tubuh saya gemetar luar biasa dan hanya mampu menyebut Subhanaloh. Saya terus maju ke depan mengikuti Muthoif saya untuk berdoa di tempat paling depan. Pada saat itu, saya bingung dimana saya harus solat karena banyak sekali jamaah yang sedang solat, sampai pada akhirnya Muthoif saya bilang, ayoo silakan solat disitu sambil menunjuk tempat di paling depan dan pojok dan sangat sempit tapi alhamdulilah muat untuk tubuh saya. and you know what?? Ketika saya mulai solat dan mengangkat tangan sambil mengucap Allahu Akbar, badan saya gemetar, air mata saya mengalir, dan isak tangis pun tak bisa tertahankan lagi. Sampai-sampai saya bingung berdoa apa. Doa saya yang terlintas adalah doa mohon ampun, mohon taubatnya diterima dan doa untuk mama, papa, keluarga dan diri saya sendiri. Nah, pas saya selesai solat, ternyata air mata saya tidak otomatis berhenti. Masih terus mengalir hingga keluar masjid. Disini pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya.

Tepat dibawah kubah hijau tersebut terdapat Makam Nabi Muhammad SAW, dan foto ini saya ambil ketika sedang menuggu giliran untuk masuk ke dalam Raudhoh
Sekedar informasi, untuk perempuan waktu untuk berdoa di Raudhoh ini tidak setiap waktu. Terdapat jadwal untuk kita masuk ke raudhoh yaitu pada pukul 09.00 KSA, setelah Solat Dzuhur dan setelah Solat Isya sampai pukul 24.00 KSA. Di Raudhoh kita diperbolehkan solat sunah apa saja 2 rakaat. Ketika saya pertama ke Raudhoh saya solat sunah taubat, yang kedua solat sunah hajat dan yang ketiga solat sunah mutlak. Alhamdulilah, 3 hari saya di Madinah, saya bisa ke Raudhoh 3 kali. Alhamdulilah. Oya, sekedar tips untuk ke Raudhoh, kita haruslah sabar, jangan terpancing ikut terburu-buru, yakin bahwa diri kita sampai ke Raudhoh. Dan jangan pernah menyelinap di sela-sela jamaah Turki, karena selain berbadan besar, mereka juga relatif lebih tegap dan kuat dibanding jamaah asal Indonesia. Otomatis badan kita akan dengan sangat kasar didorong-dorong oleh mereka. Selain itu, jamaah asal Turki sangat bandel ketika ditertibkan oleh askar. Biasanya, mereka hanya akan mengangkat bahu sembari menoleh ke belakang jika dihalau oleh askar.

Di seberang masjid, masih di komplek Masjid Nabawi ini ada pemakaman sebagai tempat peristirahatan para syuhada’ dan makam istri Nabi Muhammad SAW, Aisah yaitu di tempat pemakaman Baqi. Bagi perempuan tidak boleh masuk ke tempat ini dan hanya dibuka usai shalat subuh sampai sekitar pukul 09.00 KSA.

Makam Baqi yang terdapat di komplek Masjid Nabawi
Ketika saya, berkeliling bersama rombongan, saya diceritakan oleh ustadzh saya tentang seseorang yang mencoba masuk ke dalam makam Rasululloh melalui bagian atas kubah yang berwarna hijau. Nah, ketika orang tersebut memanjat kubah tersebut untuk menghancurkannya, tiba-tiba petir kilat datang menyambar diri orang tersebut. Dan orang tersebut pun mati di tempat itu. Konon katanya orang tersebut adalah orang non muslim.  Astagfirulloh, Subhanalloh. 

Itu adalah bagian kubah yang rusak karena orang yang ingin masuk kedalam makam rasul
Bagian lain, yang sangat saya suka ketika berkelilingi di komplek Masjid Nabawi adalah ketika payung-payung besar masjid dibuka di pagi hari atau ketika cuaca di sekitar masjid cerah hehe. Keliataannya keren aja terknologi tersebut. Selain itu, saya pun menyukai waktu ketika selesai solat, banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Banyak barang-barang yang diperdagangkan mulai dari peci, jilbab, sejadah, tas, baju gamis, perabot rumah tangga dll. Rata-rata yang berjualan itu orang-orang kulit hitam, perkiraan saya siy orang afrika sana..hehe.
Suasana di luar masjid ketika seusai solat, para pedagang mulai menggelar barang dagangannya

Oke, segitu dulu cerita pengalaman saya di Madinah, yang akan saya lanjutkan di part selanjutnya. Sedikit berbagi foto-foto bersama teman-teman saya selama Umroh kali ini. 


Saya bersama rombongan yang didominasi oleh ibu-ibu dan saya adalah yang paling muda  disana :D

Alhamdulilah Ya Allah berfoto di depan Masjid Nabawi :D

Friday, February 22, 2013

Uang 20 Juta Pun Terkumpul

Dan uang 20 juta pun berhasil saya kumpulkan dalam waktu 1 tahun. Alhamdulilah Alhamdulillah Alhamdulillah.. keinginan saya umroh di usia muda dari hasil jerih payah sendiri pun tercapai. Hmm, bila di inget-inget awal tahun 2012, saya saat itu masih berujar dalam hati “Ya Allah ingin ke mekkah”. Dan Subhanallah, Allah Swt memudahkan segala urusannya. Sebelum menceritakan tentang perjalanan 9 hari ibadah saya, saya ingin ceritakan duhulu bagaimana dikumpulkannya uang itu dengan “The Power of Sedekah” yang saya praktekan.

Layaknya anak yang baru lulus, yang namanya idealisme itu bener-bener lagi diuji banget. Saat itu saya bingung untuk meneruskan S2 atau bekerja. Saya bisa saja saat itu langsung melanjutkan S2 di Undip dengan mengambil beasiswa yang ditawarkan oleh jurusan, namun saat itu pertimbangan saya sangat berat. Pertama, mama sudah meminta saya untuk kembali ke rumah. Kedua, saya sudah tidak nyaman di Semarang, dan yang ketiga saya gak mau lagi dikasih uang sama papa. Nah, katiga alasan inilah yanmembuat saya kembali ke rumah sebelum puasa tahun 2011. Saat itu pun saya belum langsung bekerja, alasan karena belum ada panggilan karena belum melamar kemana-mana dan masih ingin liburan apalagi waktu itu kangen banget puasa dirumah..hehe. Alhasil baru setelah lebaran saya mencoba melamar pekerjaan. Dan alhamdulilah keterima di konsultan perencana di bulan September 2011. Awalnya, saat itu masih berfikir nyoba aja dulu daripada nganggur hehe..ehh ternyata malah sampai sekarang. 

Nah, disaat mulai kerja tersebut rasanya pengen banget mengumpulkan uang beli apapun yang saya mau tanpa bantuan mama dan papa. Maklum lah saya itu termasuk anak yang manja, tidak pernah nabung, selalu minta uang dan menghabiskan dalam waktu singkat sesingkat singkatnya. Dulu kepikiran mau beliin gadget terbaru lah, kamera terbarulah, dll. Cuma entah kenapa minat saya hilang untuk membeli barang-barang tersebut yang malah digantikan dengan niat umroh dengan tabungan sendiri. Jelas banget ini adalah suatu usaha keras yang mungkin baru pertama kali bagi saya..hehe. Kepikiran dulu apa bisa yaa mengumpulkan uang dengan jumlah minimal 20 juta dalam jangka waktu 1 tahun. Rasanya tuh galau banget, karena pengen banget umroh pas bulan ramadhan 2012 (bulan Agustus)..hehe. Kalau di hitung-hitung mana cukup nanti uangnya kalau ditabungin semua. Pada saat galau tersebut akhirnya kepikiran untuk membuktikan kehebatan The Power of Sedekah tadi. Gapapa deh kalau gak bisa di bulan ramadhan, yang penting saya umroh pikir saya. Dan, saya rencanakan tuh dari gaji yang saya dapat tiap bulannya, Saya bagi-bagi deh pengeluarannya. Minimal 2,5% dari gajiharus saya berikan ke orang lain, kemudian ditabungin dan ngasih ke mama buat jajannya (walaupun mama gak pernah minta dan yang saya kasih pun gak besar-besar amat..hehe) tapi Alhamdulilah kami bisa shopping, facial, dan nonton bareng. Dan uang yang tersisa pun cukup untuk keperluan sehari-hari saya. And you know what? Ketika saya sudah mengalokasikan uang-uang tersebut, ternyata alhamdulilah banget saya gak pernah kekurangan sampai akhir bulan. Tidak sedikit pun uang saya kurang. Dan menurut mama siy, apa yang saya lakukan dan berikan itu berkah..Alhamdulilah Subhanaloh banget.
Setiap bulan selalu begitu sedekah dan nabungnya. Saya pun mencoba kalau pergi ke kantor naik kereta ekonomi. Alasannya bukan karena lebih murah, tapi lebih karena saya bisa berbagi disitu. Yap, berbagi pada pengamen, kaum difabel yang mencari uang dengan menyapu atau pun membeli barang dagangan yang kalau kata mama sebenernya saya tidak pernah butuh barang dengan barang yang saybeli tersebut. Hanya karena saya ingin liat penjualnya tersenyum dan mengucapkan alhamdulilah, yang membuat saya membeli barang tersebut. Dan lagi-lagi alhamdulilah dengan cara itu saya selalu merasa cukup tidak kekurangan.

Dan pada saat bulan Oktober 2012, alhamdulillah saya menghitung kalau tabungan saya belum cukup. Galau? Jelaslah..tapi lagi ah di sedekahin..apalagi pas mau idul adha, Dan alhamdulilah, 70% uang gaji saya pun dipakai untuk patungan buat kurban sapi. Sempet bingung nanti cukup gak yaa uang saya minimal buat ongkos ke kantor dan jajan. Tapi lagi-lagi Lillahita'ala saya pun tidak kekurangan sampai dapat gaji bulan berikutnya.

Bulan oktober pun, saya memutuskan survei travel umroh, buat nanya-nanya berapa siy ongkos di tahun 2013. Dan berdasarkan hasil survei minimal harganya 1850 USD atau skitar 19 jutaan dong. Pas saat itu, bilang ke travel kalau uang saya masih belum cukup kalau bulan februari berangkat umrohnyaPerhitungan saya saat itu, kira-kira bulan april-mei tabungan saya bisa cukup. Dan, saat itu, dapat nasihat dari Ummi (pengurus travelnya), jangan begitu selalu ada jalan kalau niatnya sudah siap. Tersentak dengernya. Akhirnya saya pun berdoa setiap habis Dhuha. Dan alhamdulilah, bulan November 2012 saya sudah bisa ngasih DP keberangkatan pertama di bulan Februari 2013.

Ga ngerti tuh gimana kejadiannya, hingga tabungan saya pun cukup, yang jelas alhamdulilah banget. Nah, dari pengalaman ini, kemudian saya selalu berdoa, untuk diberikan satu mata hati untuk selalu peka berbagi sesama makhluk Allah Swt. Sedekah adalah jalan dimudahkannya rezeki. Jangan takut kekurangan. Karena sesungguhnya kita akan selalu merasa kekurangan kalau kita tak pernah berbagi dan bersyukur.

Alhamdulilah

Friday, February 8, 2013

Kawasan Strategis Cepat Tumbuh

Di dalam Permendagri Nomor 29 tahun 2008 disebutkan bahwa dalam rangka mendorong percepatan pengembangan kawasan yang berpotensi sebagai pusat pertumbuhan wilayah, mengurangi kesenjangan pembangunan antarwilayah dan mendorong pertumbuhan daerah tertinggal dan perbatasan perlu dilakukan upaya pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di daerah.

Permendagri tersebut menjelaskan bahwa Kawasan Strategis Cepat Tumbuh merupakan bagian kawasan strategis yang telah berkembang atau potensial untuk dikembangkan karena memiliki keunggulan sumber daya dan geografis yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di daerah  provinsi/kabupaten/kota bertujuan:
  1.  Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk unggulan di kawasan;
  2.  Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di pusat pertumbuhan;
  3. Mendorong peningkatan kerjasama pembangunan antarwilayah secara fungsional, dan antardaerah yang relatif sudah berkembang dengan daerah tertinggal di sekitarnya dalam suatu keterpaduan sistem wilayah pengembangan ekonomi;
  4. Mengoptimalkan pengelolaan potensi sumberdaya spesifik daerah provinsi/kabupaten/kota bagi peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, yang berwawasan kelestarian lingkungan; dan
  5. Menciptakan perwujudan keterpaduan, keseimbangan dan keserasian pertumbuhan antarwilayah.
Pemilihan dan Penetapan KSCT di daerah berdasarkan pada:
  1. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota;
  2.  Hasil studi kelayakan lokasi; dan
  3.  Kebijakan pengembangan kawasan daerah yang meliputi Rencana Induk, Rencana Pengusahaan, dan Rencana Tindak Pengembangan Kawasan.
Pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh oleh pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota diselenggarakan berdasarkan kebijakan pengembangan kawasan yang meliputi Rencana Induk, Rencana Pengusahaan, dan Rencana Tindak. Adapun dalam penyusunan rencana tersebut, pemerintah daerah berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Pedoman dalam Penyusunan Rencana Tindak Kawasan Strategis Cepat Tumbuh
Suatu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena memiliki pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi/kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, dapat ditetapkan untuk dikembangkan menjadi kawasan strategis cepat tumbuh daerah. Kawasan strategis cepat tumbuh dapat dipilih apabila memenuhi kriteria:
  1. Komitmen politik kepala daerah dan DPRD provinsi/kabupaten/kota untuk melaksanakan pengembangan kawasan secara berkelanjutan;
  2. Potensi yang besar ditinjau dari dukungan ketersediaan sumberdaya alam yang meliputi sektor dan produk-produk unggulan yang dapat diperbaharui, kesesuaian lahan, dan ketersedian pencadangan lahan bagi pengembangan investasi, khususnya dalam mendorong industri pengolahan di dalam negeri berbahan baku lokal sebagai potensi penggerak pengembangan perekonomian kawasan secara berkelanjutan;
  3. Potensi infrastruktur atau prasarana dasar yang relatif memadai seperti jalan, jembatan, air bersih, listrik, bahan bakar, dan telekomunikasi; serta sarana penunjang, seperti alat angkutan/transportasi, gudang, pendingin (coldstorage), peralatan pengolahan dan distribusi, sesuai kebutuhan pengembangan bisnis sektor dan produk unggulan di kawasan;
  4. Keterkaitan pengelolaan pembangunan antarpusat pertumbuhan, dan pusat pertumbuhan dengan daerah tertinggal di sekitarnya dalam suatu keterpaduan sistem wilayah pengembangan ekonomi;
  5. Kelembagaan pengelolaan kawasan, serta pengelolaan bisnis sektor dan produk unggulan kawasan, yang didukung dengan sistem dan mekanisme pengelolaan pembangunan tahunan secara hirakhis fungsional mulai dari tingkat pusat, tingkat provinsi, dan kabupaten/kota; dan
  6. Dukungan tenaga kerja terampil dan terdidik dalam mengelola bisnis sektor dan produk unggulan kawasan.
Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan KSCT di daerah berdasarkan:
  1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan investasi;
  2. Kepastian hukum tentang jaminan keamanan investasi, kemudahan dan transparansi pengelolaan perijinan usaha melalui pelayanan satu pintu, keharmonisan hubungan investor dengan tenaga kerja, dan keadilan di antara pelaku usaha di hulu dengan di hilir;
  3. Keterpaduan program dan kegiatan instansi sektoral di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, dengan kegiatan pelaku usaha dan masyarakat sesuai dengan kebutuhan;
  4. Peningkatan keterkaitan bisnis yang saling menguntungkan antara pelaku usaha skala besar, dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pemberdayaan masyarakat UMKM;
  5. Pengutamaan keterkaitan yang saling menguntungkan antarpelaku usaha dan antarkawasan, seperti mengupayakan keterkaitan pengembangan pusat pertumbuhan dengan sentra produksi di kawasan sekitarnya;
  6. Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara optimal dan berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat; dan
  7. Pengutamaan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan daya guna dan hasil guna industri pengolahan di dalam negeri berbahan baku lokal dengan tujuan ekspor dalam bentuk barang jadi.
Pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh pada tingkatan wilayah adalah sebagai berikut:
  • Pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di kecamatan merupakan bagian dari pengembangan kawasan strategis kabupaten/kota;
  • Pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di daerah kabupaten/kota merupakan bagian dari Pengembangan kawasan strategis provinsi;
  • Pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di daerah provinsi merupakan bagian dari pengembangan kawasan strategis nasional.
Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh

Pelaku usaha baik skala mikro, kecil, menengah, dan besar merupakan pelaku utama pengembangan sektor riil di kawasan strategis cepat tumbuh di daerah. Pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota memfasilitasi kegiatan pelaku usaha. Beberapa konsep pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh antara lain:
·         Kawasan agropolitan
·         Kawasan minapolitan
·         Kawasan sentra produksi
·         Kawasan usaha agribisnis terpadu
·         Kawasan industri masyarakat perkebunan (KIMBUN)
·         Kawasan usaha peternakan (KUNAK)
·         Kawasan industri peternakan (KINAK)
·         Kawasan sentra tanaman pangan dan holtikultura
·         Kota transmigrasi mandiri
·         Kawasan bahari terpadu (KBT)
·         Kawasan sentra budidaya perikanan
·         Kawasan pariwisata
·         Kawasan industri kecil dan menengah

Pengelolaan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh
Pengelolaan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di daerah melibatkan seluruh unsur pemerintah daerah baik kepala daerah dan SKPD terkait. Selain itu, dibutuhkan juga kerjasama antar pemerintah daerah sesuai dengan keterkaitan fungsional kawasan yang akan dikembangkan. Kerjasama yang dimaksud juga melibatkan unsur perguruan tinggi, pelaku usaha sektor dan produk unggulan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga non pemerintah lainnya. Tiap kepala daerah administratif berkewajiban untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan kawasan di wilayahnya.

Pengelolaan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh
Pendanaan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh
Tingkatan KSCT menjadi faktor penentu dalam hal pendanaan. Dalam hal ini, KSCT dibagi menjadi 3 tingkat yakni :
  1. Pendanaan pembinaan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di tingkat pusat bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara;
  2. Pendanaan pembinaan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di tingkat provinsi bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi;
  3. Pendanaan pembinaan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di tingkat kabupaten/kota bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota.
Selain itu, untuk mendorong optimalisasi kegiatan sektor riil pada kawasan strategis cepat tumbuh di daerah pendanaan pembinaan dapat berasal dari:
  • Sumber lain yang sah dan tidak mengikat
  • Investasi pelaku usaha dan masyarakat