Sunday, July 14, 2013

Dicium Wanita Turki di Masjidil Haram #part 6

Sesuai rencana, saya yang ingin menyelesaikan cerita perjalanan umroh saya hingga part 8, maka saya mencoba mengingat kembali apa yang saya lakukan di hari ke-6 untuk diceritakan di blog saya.

Di hari ke-6 setelah menjalankan ibadah umroh, waktu saya banyak dihabiskan untuk ibadah di Masjidil Haram. Hal ini juga karena agenda dari travel yang tidak dapat melakukan city tour di hari ke-6 karena bus yang akan mengantarkan kami tidak berhasil di sewa.

Well, saya bersama Ibu Ika pun bersiap-siap untuk solat Jum’at di Masjidil Haram. Yap, tepat di hari ke-enam ini adalah hari Jum’at dimana ibadah solat Jum’at pun akan dilaksanakan. Kami berangkat sekitar jam 11.00 KSA dan sungguh luar biasa penuhnya Masjidil Haram di siang hari. Kami pun tidak kebagian tempat di dekat Ka’bah alhasil kami kebagian tempat di lantai 2 masjid. Itupun kami menyempil dari sekian banyak jamaah perempuan yang telah menduduki tempatnya masing-masing.

Kali ini adalah pertama bagi saya menjalankan ibadah solat Jum’at di Masjidil Haram. Agak bingung gimana niat dan pelaksanaannya, untung saja Mutoif (pembimbing) kami telah menjelaskan sebelumnya ketika perjalanan dari Madinah ke Mekkah. Di hari Jum’at, semua jamaah wanita mengikuti solat Jum’at karena memang tidak ada solat dzuhur berjamaah. Sejujurnya, saya pun tak begitu memahami hukumnya bagaimana solat jumat bagi perempuan. Setahu saya berdasarkan membaca beberapa artikel, solat Jum’at tidak diwajibkan bagi perempuan, akan tetapi jika seorang perempuan melaksanakan solat Jum’at bersama imam solat Jum’at maka solatnya sah, tetapi jika kita (perempuan) melakukan solat seorang diri di rumah maka harus melaksanakan solat dzuhur empat rakaat. Nah, jadi ketika itupun, saya ikut bersama solat Jum’at berjamaah karena banyak keutamaan juga di hari Jum’at apabila kita ibadah di Masjidil Haram.

Selepas melaksanakan solat Jum’at pun, saya dan Ibu Ika bersepakat untuk tidak kembali ke hotel. Kami ingin di Masjidil Haram hingga selesai solat isya. Sambil menunggu waktu solat ashar saya pun hanya banyak membaca Al-Qur’an dan beberapa kali memandang Ka’bah yang sangat ramai dikelilingi oleh jamaah. Air mata pun tak terbendung keluar dari pelupuk mata dan banyak-banyak menyebut nama Allah swt sambil berdoa agar bisa kembali berkunjung melihat Ka’bah.

Dan setelah solat ashar pun, saya melakukan ta’waf bersama Ibu Ika. Kali ini kami mencoba untuk mendekati Hijr Ismail dan solat didalamnya. Dan alhamdulilaah saya diberikan kemudahan oleh Allah Swt untuk bisa solat dan berdoa di Hijr Ismail. Air mata sepertinya tidak henti-hentinya keluar dari mata saya ini, yaa mungkin saya memiliki cadangan air mata yang berlimpah sehingga harus dikeluarkan. Hehe. Saya pun mencoba mendekati Ka’bah untuk mencium dan memegang kainnya yang wangi sekali. Maklum saat pelaksanaan umroh, saya tidak bisa mencium Ka’bah karena saking penuhnya selain itu juga karena kislah (kain penutuh kabah) sangatlah wangi dan saat pelaksanaan umroh tidak boleh memakai wangi-wangian karena akan membatalkan niat. Lagi-lagi dan lagi saya menangis, tidak menyangka saya bisa sedekat itu dengan Ka’bah. Dan berjanji untuk memperbaiki diri menjadi hamba Allah Swt yang bertakwa. hehe :D

Selesai ta’waf pun kami siap-siap untuk solat magrib. Sambil menunggu waktu magrib saya melepas lelah dengan meminum beberapa gelas air zam-zam dan mengecek handphone saya apa ada sms yang masuk dari mama sambil melihat beberapa foto yang saya ambil lewat kamera handphone. Dan ketika saya melihat-lihat foto, tiba-tiba dari samping saya ada wanita tua asal turki yang ingin juga melihat foto-foto yang saya ambil. Beliau pun mengajak saya berbicara dengan menggunakan bahasa turki yang tidak saya pahami. Hehehe. Namun, dari perbincangan yang kami tidak saling mengerti itupun, ada sedikit makna yang sama-sama kami bisa terima yaitu kami sama-sama bersyukur bisa mengunjungi Makam Rasulluloh dan Ka’bah. Beliau pun kemudian mencium kening saya berkali-kali sambil mengucapkan beberapa kata yang saya tidak pahami. Yap, sepertinya sebuah doa yang beliau berikan untuk saya. hehehe. Aamiin.

Setelah itupun, wanita tua turki itupun memijat kakinya yang sepertinya pegel setelah banyak melakukan ibadah. Dan spontan saya mengeluarkan minyak angin yang mama bawakan untuk bantu mengoleskan ke kaki beliau. Beliau sepertinya senang dengan minyak angin yang saya gunakan dan tanpa berfikir panjang pun saya memberikan minyak angin tersebut untuknya. Dan tau gak? Mungkin karena merasa tidak enak dengan saya, beliau pun memberikan saya sebuah kue kering buatan turki yang ia bawa sebagai bekal pengganjal rasa laparnya. Spontan saya kaget dan tadinya tidak ingin menerimanya namun saya langsung salam tangannya mengucapkan terima kasih karena sudah memberikannya. Lagi-lagi beliau pun mencium kepala saya berkali-kali sambil mengucap beberapa kata. Dan sampai akhirnya adzan magrib pun berkumandang. Karena saya tidak ingin melupakan moment tersebut, saya pun meminta beliau untuk berfoto bersama. Dan lagi-lagi beliau menciumi kepala saya. hehe. Alhamdulillah




Dan, pertemuan saya dengan wanita turki itu semakin menyadarkan saya untuk bersikap penyayang kepada siapapun terutama kepada orang-orang yang lebih tua dan lebih muda dari saya. Dan saya senang berjumpa dengan wanita turki tersebut. Alhamdulillah.

Oke, bersambung ke part 7 yaa..Wassalamualaikum :) 

Sunday, July 7, 2013

I Wanna Be

Malam ini rasanya ingin nulis tentang khayalan pekerjaan yang saya ingin kerjakan dan kuasai kalau sedang bete dengan rutinitas pekerjaan. Hmbbh, sebenarnya ini sindrom yang selalu menjangkit diri saya kalau lagi gak semangat dengan rutinitas. Penyebabnya? Jelas karena otak yang harus terus berfikir, badan yang harus terus bergerak aktif, dan istirahat yang sangat kurang. Biasanya siy untuk menghilangkan rasa ini, saya pergi ke mall,  entah perginya minta dianterin temen atau pergi sendiri. Tapi, biasanya siy saya milih pergi sendiri karena lebih nyaman dan merasa “me time”. Atau yaa saya harus nulis laporan untuk menumpahkan semua rasa yang dirasakan. hehe 

Well, tentang pekerjaan yang bikin saya iri banget adalah, pekerjaan yang dilakukan karena hobby, bisa dinikmatin banyak orang dan mendatangkan uang kapan pun tanpa harus menunggu tanggal gajian. Hehe. Ini bukan karena saya tidak suka dengan pekerjaan saya loh. Saya menikmati sekali dengan rutinitas pekerjaan saya bahkan kata orang sekitar saya siy, pekerjaan yang saya lakukan adalah “gue banget”. Dan saya mengakui itu, meskipun belum jelas arahnya kemana tapi saya senang menjalani sepenuh hati. Dan selalu berdoa semoga diberikan cahaya-Nya dalam satiap langkah yang saya lakukan. aamiin

Dan tiga jenis pekerjaan yang bikin saya iri adalaahhhh:

Pekerjaan pertama: Penulis Novel
Sumber: menulisnovel.com
Percaya gak kalau saya iri banget sama penulis novel? Yap saya sangat iri karena penulis novel tuh mampu bercerita dengan tulisan yang mengandung emosi bahkan pesan yang dalam untuk disampaikan kepada pembacanya. Kalau kalian pernah baca novel Laskar Pelangi, pasti banyak diantara kita yang ikut deg-degan ketika tokoh Lintang harus rela menempuh jarak 80 km untuk pulang dan pergi dari rumah ke sekolah hanya untuk agar ia bisa belajar. Atau ketika kita baca novel supernova “Partikel”, yang pikiran kita ikut berfikir menebak-nebak akhir ceritanya dan ternyata diluar dugaan kita. Hmmbh, atau kalau lebih scientific lagi kalau kita baca buku Community Development, Alternatif Pengembangan Masyarkat di Era Globalisasi, yang tiba-tiba mengangguk-angguk membenarkan tulisannya dan bersemangat mau menjadi Agent of Change untuk bisa memberdayakan masyarakat, meskipun sangat sulit implementasinya. Ahaha. Well, terlepas dari belum banyaknya buku yang saya baca, saya selalu acungin jempol buat mereka-mereka yang mau berbagi dengan menulis. Sumpah itu bukan hal yang gampang buat dilakuin dan gak semua orang punya kemampuan seperti itu. Dan saya ingin menulis buku dan dibaca banyak orang yang Insya Allah bisa membawa kemanfaatan. Ya Allah semoga saat curhat ini malaikat-Mu mencatatnya. Aamiin.

Actually, write is your mind heart