Sunday, July 7, 2013

I Wanna Be

Malam ini rasanya ingin nulis tentang khayalan pekerjaan yang saya ingin kerjakan dan kuasai kalau sedang bete dengan rutinitas pekerjaan. Hmbbh, sebenarnya ini sindrom yang selalu menjangkit diri saya kalau lagi gak semangat dengan rutinitas. Penyebabnya? Jelas karena otak yang harus terus berfikir, badan yang harus terus bergerak aktif, dan istirahat yang sangat kurang. Biasanya siy untuk menghilangkan rasa ini, saya pergi ke mall,  entah perginya minta dianterin temen atau pergi sendiri. Tapi, biasanya siy saya milih pergi sendiri karena lebih nyaman dan merasa “me time”. Atau yaa saya harus nulis laporan untuk menumpahkan semua rasa yang dirasakan. hehe 

Well, tentang pekerjaan yang bikin saya iri banget adalah, pekerjaan yang dilakukan karena hobby, bisa dinikmatin banyak orang dan mendatangkan uang kapan pun tanpa harus menunggu tanggal gajian. Hehe. Ini bukan karena saya tidak suka dengan pekerjaan saya loh. Saya menikmati sekali dengan rutinitas pekerjaan saya bahkan kata orang sekitar saya siy, pekerjaan yang saya lakukan adalah “gue banget”. Dan saya mengakui itu, meskipun belum jelas arahnya kemana tapi saya senang menjalani sepenuh hati. Dan selalu berdoa semoga diberikan cahaya-Nya dalam satiap langkah yang saya lakukan. aamiin

Dan tiga jenis pekerjaan yang bikin saya iri adalaahhhh:

Pekerjaan pertama: Penulis Novel
Sumber: menulisnovel.com
Percaya gak kalau saya iri banget sama penulis novel? Yap saya sangat iri karena penulis novel tuh mampu bercerita dengan tulisan yang mengandung emosi bahkan pesan yang dalam untuk disampaikan kepada pembacanya. Kalau kalian pernah baca novel Laskar Pelangi, pasti banyak diantara kita yang ikut deg-degan ketika tokoh Lintang harus rela menempuh jarak 80 km untuk pulang dan pergi dari rumah ke sekolah hanya untuk agar ia bisa belajar. Atau ketika kita baca novel supernova “Partikel”, yang pikiran kita ikut berfikir menebak-nebak akhir ceritanya dan ternyata diluar dugaan kita. Hmmbh, atau kalau lebih scientific lagi kalau kita baca buku Community Development, Alternatif Pengembangan Masyarkat di Era Globalisasi, yang tiba-tiba mengangguk-angguk membenarkan tulisannya dan bersemangat mau menjadi Agent of Change untuk bisa memberdayakan masyarakat, meskipun sangat sulit implementasinya. Ahaha. Well, terlepas dari belum banyaknya buku yang saya baca, saya selalu acungin jempol buat mereka-mereka yang mau berbagi dengan menulis. Sumpah itu bukan hal yang gampang buat dilakuin dan gak semua orang punya kemampuan seperti itu. Dan saya ingin menulis buku dan dibaca banyak orang yang Insya Allah bisa membawa kemanfaatan. Ya Allah semoga saat curhat ini malaikat-Mu mencatatnya. Aamiin.

Actually, write is your mind heart

Pekerjaan kedua: Fashion Designer
Kenapa fashion designer? Yaa karena saya adalah penikmat fashion, terutama muslimah fashion. Seneng banget liat karya perancang busana muslim yang dimana ia kerja karena hobby dan kreativitasnya. Jadi perancang busana sepertinya enak banget punya pakaian yang banyak, pakaiannya gak banyak yang punya, selalu terlihat keren, cantik dan elegan, dan yang penting adalah menghasilkan uang dengan apa yang disukainya. Hehe. Jenis pekerjaan ini menurut saya memang perlu bakat banget. Karena gak gampang loh mencari ide dan kreativitas. Dan untuk jenis pekerjaan ini, telat banget gak yaa kalau saya mulai belajar dengan cara ikut kursus?? Hmbbh, atau minimal saya bisa menjadi fashionPreneur (fashion enterpreneur) ajah udah seneng. hehe

Pekerjaan ketiga: Chef atau juru masak
Kenapa Chef? Karena saya hobby makan. Ahahaha. Entah kenapa belakangan ini berifkir kalau profesi Chef itu sama pentingnya dengan ilmuwan (efek keseringan ngikutin serial masterchef Indonesia hehe). Loh kok bisa? Yaa bisalah, seorang Chef menganggap dapur sebagai laboratorium, tempat yang dapat mengeluarkan ide-ide cemerlang dan bereksperimen. Hasil eksperimennya ini yaa makanan yang mengugah selera makan. Seorang Chef pun belajar dari trial and error. Bahkan untuk menjadi Profesional Chef harus mengenyam pendidikan yang lama sekitar 10-15 tahun. Mereka yang berkarir sebagai Chef pun mulai berkarir dari training hingga profesional dengan memakan banyak waktu untuk mempelajari menu, teknik memasak, dll. Untuk saya pribadi siy sebenernya gak harus menjadi Chef, yaa minimal bagi saya adalah SAYA BISA MASAK. Hehe. Asli sampai sekarang ini, belum ada tuh masakan yang saya bisa. Padahal sudah mencoba belajar, sering bantuin mama di dapur, sudah coba baca-baca buku masakan tapi masih belum bisa-bisa. Kata mama siy, ntar kalau sudah berkeluarga bisa sendiri. Tapi saya yakin itu hanya pelipur lara mama aja kalau saya suka gosong goreng apa pun itu.

Nah siapa yang gak ngiler liat masakan kayak gini? Hanya yang jago masak yang bisa masak ini :D
Akh ya, alasan kenapa saya harus bisa masak adalah karena saya ingin seperti mama, yang selalu masakin dan menghidangkan makanan buat anak dan suaminya meskipun mama sibuk banget atau lagi sakit. Salut banget deh sama mama. Dan mau banget jadi perempuan yang jago masak kayak mama, terus banyak temen-temen anaknya yang suka sama masakannya. Hehe.

the last but not least is
Choose a job you love, and you will never have to work a day in your life -Confucius- 

No comments: