Saturday, March 9, 2013

Kuasa-Nya pun sangat dekat #Part 4


Menurut jadwal, hari ketiga ini adalah hari terakhir di Madinah, karena besok kami akan berangkat untuk melaksanakan ibadah umroh. Di hari ini sama seperti hari sebelumnya kami pergi ke Masjid Nabawi dan menghabiskan sisa waktu dengan membeli oleh-oleh. Tidak ada yang spesial untuk diceritakan di part ini, hanya saja saya ingin bercerita tentang kuasa Allah Swt itu dekat. Begini ceritanya.

Selama di Madinah, saya sekamar dengan tiga orang yang usianya jauh dari usia saya. Ada Ibu Ika, Tante Narti dan Nenek. Mereka adalah orang-orang yang sangat baik dan selalu mau mengajarkan saya tentang pelaksanaan umroh. Nah, dari awal saya selalu bersama Ibu Ika kalau ke Masjid Nabawi ataupun pergi ke tempat-tempat lainnya. Hal ini bukan karena saya dengan Tante Narti tidak akrab, tidak sama sekali. Tante Narti ini sering merasa tidak enak sama kami karena tante harus menuntun nenek yang sudah susah berjalan. Nenek tidak kuat jika harus jalan cepat dan lama di masjid, sedangkan kami (saya dan Ibu Ika) sangat suka di Masjid Nabawi. Karena itu lah, kami jarang bareng ke Masjid Nabawi.

Dan pagi itu, setelah selasai dari kamar mandi untuk pergi solat subuh,

Ibu Ika : Syifaaaa, ibu dateng bulan niy, duuh gimana yaa?

Saya    : Haa kok bisa bu? Gimana ceritanya (Bodoh ga siy kayak gitu aja ditanya gimana ceritanya, padahal kan saya juga ngalamin..hehe)

Ibu Ika : Gak tau syif, mungkin ibu kecapean kali yaa

Saya   : Ohh bisa jadi bu, coba minum obat primolut lagi aja bu

Ibu Ika : Iyaa niy, ibu mungkin di hotel aja hari ini biar istirahat

Saya    : Oke bu

Nah, pergilah saya dengan Tante Narti dan Nenek ke masjid. Biasanya Tante Narti ini kalau pergi sama nenek tidak pernah menggunakan kursi roda karena sulit digunakan kursi yang dipinjamkan pihak hotel. Namun, pada hari itu, tidak demikian. Kami mencoba menggunakan kursi roda untuk membantu nenek berjalan agar lebih cepat dan tidak melelahkan nenek. Benar saja, selama saya membantu mendorong rodanya sangat berat sekali dan tidak bisa jika hanya sendirian. Tapi, alhamdulilah kami sampai juga di Masjid Nabawi.

Nah, setelah solat subuh,

Tante  : Syifaa, ke Raudhoh yuk, tante belum bawa nenek kesana niy

Saya    : Waaaa, aku mau bangeet tantee, ntar aku ajah yang dorong kursi nenek yaa

Tante  : Bener? Gak usah ntar capek kasian kamu

Saya    : Gak apa-apa tante, Insya Allah aku kuat deh

Dan kami pun mengantri yang cukup lama. Waktu yang kami ambil adalah pukul 09.00 KSA sedangkan sudah mengantri dari pukul 06.30 KSA. Dan benar ternyata kaki saya pegel luar biasa. Untung saja, ada jalur khusus bagi pengguna kursi roda sehingga kami tidak terdorong dengan jamaah lainnya.

Nah disini, tante bilang:
Syifaa, Alhamdulilah ya, ternyata Ibu Ika datang bulan bener-bener kuasa Allah padahal belum tanggalnya (secara hitungan biologisnya). Jadinya ibu bisa ngajak nenek ke Raudhoh dengan bantuan syifa. Kan biasanya syifa sama Ibu Ika mulu. Dari kemarin mau ke Raudhoh tapi kasian nenek.
(Subhanaloh, Maha Suci Allah yang punya kuasa atas seluruh alam ini).

And U Know What?

Ketika saya sampai nganterin nenek di Raudhoh, ternyata saya bisa solat juga loh, dengan kondisi sangat lapaang dan lama. Bisa solat tidak didorong-dorong jamah lainnya. Alhamdulilaah alhamdulilah alhamdulilah :D


Tante Narti dan Nenek

No comments: