Tuesday, December 25, 2012

Ya 'Ahowu, Nias Selatan

Finally, saya menyentuh pulau kecil yang masuk dalam salah satu kategori daerah tertinggal di Indonesia. Yap, Kabupaten Nias Selatan (Provinsi Sumatera Utara). Perjalanan ke Nias Selatan (Nisel) ini sangat jauh juga yaa (padahal kalau lihat di peta kok ya deket sama Pulau Jawa..hehe). Perjalanannya ditempuh 2x pesawat dan disambung dengan perjalanan darat via mobil. Perjalanan udara yang pertama adalah Jakarta-Medan yang ditempuh 2 jam perjalanan (via: Citilink Indonesia), kemudian terbang lagi dari medan menuju Gunungsitoli (Kab. Nias) yang ditempuh 45 menit. Nah yang paling berkesan di penerbangan kali ini adalah penerbangan yang kedua..kenapa? karena kali pertama bagi saya terbang menggunakan pesawat kecil yang ada baling-balingnya..ngeriii cuyy

Pesawat Wings Air
(Medan-Gunungsitoli)
Setelah, 45 menit terbang diatas lautan, tibalah di Bandara Binaka yang ada di Gido, Kab. Nias. Bandaranya sangat sepi sekali dan sejauh mata memandang yang terlihat adalah pohon kelapa. Yap. Karena wilayah yang berupa kepulauan makanya banyak pohon kelapa. Dari Bandara Binaka ini, perjalanan dilanjutkan menggunakan mobil untuk menuju Telukdalam (Kab. Nisel) yang ditempuh kurang lebih 3 jam. Perjalanan ini pun dirasa sangat jauh sekali dan sepi. Selama perjalanan ini yang terlihat lagi-lagi pohon kelapa, gunung, permukiman, lautan, dan beberapa babi-babi yang berkeliaran. Kondisi jalan dari Gunungsitoli menuju Telukdalam baik dan sangat lancar (ya iyalah wong jarang yang lewat juga..hehe).


Bandara Binaka, Kab. Nias
Sesampainya di Telukdalam langsung dong istirahat dulu, saat itu mengambil penginapan di dekat pantai kalau tidak salah namanya Wisma Yonnas. Di Nisel ini tidak banyak hotel/penginapan. Wisma Yonnas adalah penginapan yang paling baik di Nisel (menurut saya) dan hotel ini juga menjadi tujuan dari tamu-tamu yang berkunjung. Letaknya tidak jauh dari pusat pemerintahan Nisel yang menjadi tujuan kami untuk survei.

Selama melakukan survei di Nisel, ada banyak hal menarik untuk diceritakan, mulai dari kondisi alamnya, masyarakatnya, potensi daerah dan budaya setempat yang ada. Hmm, saya mulai dari kondisi alamnya yaa..hehe..


Kalau dilihat,  Kab. Nisel ini merupakan wilayah kepulauannya, yang terdiri dari 18 kecamatan dan memiliki 104 pulau besar kecil dengan jumlah pulau yang dihuni berjumlah 21 buah dan yang tidak berpenghuni 83 buah. Pulau-pulau besar yang terluar meliputi Pulau Tanah Bala (39,67 km2), Pulau Tanah Masa (32,16 km2), Pulau Tello (18,00 km2) dan Pulau Pini (24,36 km2). Adapun penyebaran pulau-pulau menurut kecamatan antara lain di Kecamatan Pulau-Pulau Batu 101 pulau (termasuk Kecamatan Hibala), Kecamatan Lahusa 1 pulau, dan Kecamatan Loloawa’u 2 pulau. Nah, dari banyaknya pulau-pulau di Nisel ini, dominasi penggunaan lahan yang paling besar adalah hutan, hutan rakyat, dan perkebunan. Sebagian besar hutan disana ditumbuhi oleh pohon kelapa, cokelat dan karet. Kemudian, dilihat dari kondisi fisik wilayahnya, Kabupaten Nias Selatan adalah wilayah yang rawan dengan bahaya alam seperti gerakan tanah, banjir, gempa bumi dan tsunami. Gerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Nias Selatan dipicu karena kemiringan lereng, litologi/batuan, struktur geologi dan curah hujan yang tinggi. Hampir 90% wilayah di Kabupaten Nias Selatan memiliki curah hujan yang tinggi yaitu 3000-3500 mm/thn. Dengan curah hujan yang tinggi dan kondisi kemiringan lereng yang dibentuk oleh batuan kurang kompak menjadi penyebab terjadinya longsor di Kabupaten Nias Selatan.

Kondisi Perkotaan Nisel
Kondisi demografi Kab. Nisel dilihat dari komposisi penduduknya, paling banyak adalah kelompok usia 0-9 tahun. Jumlahnya mencapai 38.369 jiwa (usia 0-4 tahun) dan 40.031 jiwa (usia 5-9 tahun) di tahun 2011. Nah, kenapa lebih banyak anak kecil? Mungkin hal ini disebabkan karena tidak ada hiburan di Kabupaten Nisel ini dan juga masih belum terjangkau listrik seluruh wilayahnya. Maka dari itu banyak penduduk yang mencari hiburan dengan memproduksi anak (hehe). Dan memang, pembuktian banyak anak kecil di Kabupaten Nisel ini mudah terlihat sekali. Sewaktu survei kemarin, di sepanjang jalan dan di depan halaman rumah banyak anak-anak kecil yang sedang bermain dan berlarian. Bahkan mungkin bisa dibilang di Kabupaten Nisel ini lebih banyak anak kecil berkeliaran dibanding dengan anak ayam yang berkeliaran..hehe. Nah, selain jumlah anak kecil yang sangat banyak, ternyata masyarakat pun banyak yang masuk dalam kategori keluarga pra sejahtera, jumlahnya besar sekali yaitu mencapi 48.483 keluarga (tahun 2011). Kebayang dong, bagaimana kondisi disana. Sudah wilayah kepulauan, jauh dari ibukota negara dan terisolir ditambah kemampuan masyarakat yang masih tergolong rendah.

Pantai Nisel di sepanjang
Jalan Telukdalam-Gn. Sitoli
Akan tetapi, sebenarnya Kabupaten Nias Selatan ini punya banyak potensi alam loh.. terutama di sektor perkebunan, perikanan dan peternakan. Di sektor perkebunan yang paling menonjol adalah pada komoditas cokelat dan kelapa. Hampir setiap kebun masyarakat ditanami pohon ini. Tapi sayang, kemampuan masyarakat dalam pengelolaannya masih tradisional sehingga hasilnya kurang optimal. Kondisi ini disebabkan karena keterbatasan informasi dan pengetahuan masyarakatnya. Selain itu juga sulitnya dalam memasarkan hasil produksi mereka. Apalagi di Kab. Nisel ini tidak ada satu pun industri pengolahan dan semua hasil produksinya di bawa ke Sibolga (Sumatera Utara) menggunakan kapal. Kemudian, di sektor perikanan, tidak usah diragukan sekali, banyaakkk banget potensinya, mulai dari produksi ikannya sampai pantainya. Produksi ikan yang memiliki komoditas tinggi adalah ikan kerapu. Banyak sekali permintaan ikan kerapu dari negara Hongkong. Tapi lagi-lagi untuk perikanan peralatan nelayan masih tradisonal banget. Kalau untuk tempat wisata pantai yang terkenal itu ada di Pantai Lagundri dan Sorake. Daerah Pulau-Pulau Batu merupakan tempat wisata bahari yang terkenal dengan keindahan lautnya yang mengundang banyak wisatawan untuk berjemur dan menyelam.


Selanjutnya, di sektor peternakan yang paling banyak itu adalah babi. Binatang babi ini banyak dipelihara oleh masyarakat di Kabupaten Nisel, baik untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk acara-acara penting seperti pernikahan, kelahiran, kematian dan penyambutan tamu-tamu istimewa. Biasanya pada acara-acara besar tersebut, masyarakat menyembelih beberapa ekor babi sebagai bentuk penghormatan. Harga babi per ekornya berkisar Rp 1 Juta- Rp 2 Juta bergantung dari berat badannya. Katanya siy daging babi dari Nisel ini enak gitu.. tapi berhubung saya muslim jadi saya tidak memakannya.

Keunikan Nisel untuk tradisi budayanya adalah lompat batu. Letaknya ada di Bawomataluo. Tradisi saat ini untuk lompat batu, kalau ada pemuda nias yang berhasil melakukan lompat batu ini akan dianggap dewasa dan matang secara fisik sehingga dapat menikah. Kadang orang yang berhasil melakukan tradisi ini juga akan dianggap menjadi pembela desanya jika terjadi konflik. (sayang waktu kesana ga sempet liat lompat batu..hiks

Oya, ada lagi yang menarik di Nias Selatan ini. Hmm yaitu banyak juga laki-laki dan perempuan yang ‘good-looking’ juga loh..hehehe.. sekilas sewaktu survei ada beberapa dari mereka yang berkulit putih dan mirip kayak orang jepang. Hmm konon waktu jaman penjajahan siy, wilayah nias diduduki oleh pemerintahan jepang.

Sekilas tentang lautan nias
Pantai Telukdalam
Kantor Bappeda Nisel














Yap, that’s all about Nisel..
Hope can go to another place and will tell story in my blog..have a nice live ^__^

Tuesday, August 28, 2012

Nothing Last Forever - Marron 5


huaaawaaa...yapp lagu maroon 5 ini yang lagi saya suka sekarang. kenapa? karna lagu ini easy listening abis, dan menggambarkan cerita cinta saya sekali. But, ini bukan untuk mengenang cerita itu loh yaa! coba dengerin deh guys lagunya!! :p


It is so easy to see
Dysfunction between you and me
We must free up these tired souls
Before the sadness gets us both

I tried and tried to let you know

I love you but I'm letting go
It may not last but I don't know
Just don't know

If you don't know then you can't care

And I show up but you're not there
But I'm waiting and you want to
Still afraid that I will desert you

Everyday with every word whispered

We get more far away
The distance between us makes it so hard to stay
But nothing last forever but be honest, babe
It hurts but it may be the only way

A web that's warm with memories

Can heal us temporarily
The misbehaving all it makes
The ditch between us so damn deep

Built a wall around my heart

Never let it fall apart
Strangely I wish secretly
It won't fall down while I'm asleep

If you don't know then you can't care

And I show up but you're not there
But I'm waiting and you want to
Still afraid that I will desert you, babe

Everyday with every word whispered

We get more far away
The distance between us makes it so hard to stay
But nothing last forever but be honest, babe
It hurts but it may be the only way

But we have not hit the ground

Doesn't mean we're not still falling
I want so bad to pick you up
But you're still too reluctant to accept my help

What a shame

I hope you find somewhere
To place the blame
But until then the fact remains

Everyday with every word whispered

We get more far away
The distance between us makes it so hard to stay
Nothing last forever, but be honest, babe
It hurts but it may be the only way

Everyday with every word whispered

We get more far away
The distance between us makes it so hard to stay
But nothing last forever, but be honest, babe
It hurts but it may be the only way

Friday, August 24, 2012

Sebuah Pengorbanan Untuk Cita-Cita

Setiap melihat langit yang tinggi yang penuh dengan warna biru
Tersimpan banyak cita-cita, mimpi, dan keinginan
Yang masih jauh bergantung di atas sana
Entah bagaimana bisa meraihnya

Tanpa sebuah strategi
Tanpa sebuah usaha
Dan tanpa doa kepada Sang Pencipta
Mustahil bisa meraihnya

Bermodalkan niat yang tulus dan ikhlas
Bermodalkan tekad dan kemauan
Bermodalkan usaha serta doa
Yakin semua itu bisa diraih, meskipun hingga langit ke tujuh

Saya akan lakukan itu untuk mencapainya
Hingga akhirnya bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi semuanya
Dan usai sudah semuanya hingga 
Saya bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi semuanya.


Semarang, 26 Juli 2008

Tuesday, June 26, 2012

Manusia Diam

Manusia diam itu bukan berarti bisu dan bukan pula malas berbicara.
Manusia diam itu bukan berarti tak pintar mengungkapkan dan bukan pula takut salah berbicara.
Manusia diam itu bukan berarti tidak ingin mengungkapkan maksud hati dan bukan pula takut tidak dimengerti maksud hatinya.
Manusia diam itu bukan berarti sabar dan bukan berarti pula mampu manahan diri dari maksud hati.
Manusia diam itu bukan berati malas berdebat dan bukan pula tak mampu berdebat.
Tapi manusia diam itu karena ia sedang menikmati rasa diam itu, yang mampu membuatnya mendengar jeritan terkecil dalam dunia ini.

Dan manusia diam itu adalah diri ini.

(26 Juni 2012 08.20 WIB)

Sunday, June 24, 2012

Mengolah Buah Mangrove

Pengalaman mengolah buah mangrove ini diperoleh ketika saya menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah pesisir Kabupaten Demak tepatnya di Desa Surodadi Kecamatan Sayung. 
Awalnya, mengetahui lokasi KKN di Desa Surodadi ini merasa gak beruntung banget. kenapa? karena desanya jauh banget dari jalan utama Kota Demak, udah gitu susah banget di aksesnya karena tidak ada angkutan umum yang lewat. Alhasil, hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor dengan memakan waktu hampir 1 jam dari desa ke jalan utama Kota Demak. Mungkin sebenarnya bisa ditempuh dalam waktu 1/2 jam jika saja kondisi jalannya beraspal dan halus. Namun sayang beribu sayang, kondisi jalan menuju Desa Surodadi ini sungguh memprihatinkan. Tidak hanya sampai disitu, ketidakberuntungan saya di tambah ketika tau bahwa di Desa Surodadi ini tidak ada warung makan, sehingga sungguh susah sekali mau makan besar, alhasil kita selalu makan dari masakan ibu kontrakan. 

Namun demikian, tetap ada sebersit rasa penasaran saya, ketika saya tau kalau potensi di Desa Surodadi ini adalah dengan adanya Hutan Mangrove. Yap, hutan yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Padahal sering kali, ketika saya membaca tentang kawasan pesisir, hutan mangrove merupakan hutan yang banyak memberikan manfaat bagi kawasan pesisir. Tentu saya, rasa penasaran ini tidak saya diam kan begitu saja. Saya langsung menikmati bermain di Hutan Mangrove sambil belajar dari ahlinya. Dari situ saya tahu bahwa terdapat banyak jenis-jenis mangrove dan banyak manfaat yang dapat diambil dari mangrove itu sendiri. Selama ini, yang saya tau kalau mangrove itu berfungsi untuk menjaga ekosistem pesisir aja loh. Namun, ternyata mangrove itu bisa jadi makanan, tepatnya pada buah mangrove-nya. Nah, tapi di Desa Surodadi itu, meskipun masyarakatnya sudah pada mengerti tentang manfaat mangrove, namun belum pernah mengerti tentang bagaimana mengolah buah mangrove itu untuk menjadi makanan. Dan kesempatan ini, langsung saja dong saya menyumbangkan ide pada kelompok KKN saya untuk mengadakan workshop dan pelatihan mengolah buah mangrove. :)))

Alhasil, pada awal februari 2011, Tim KKN kami, menggelar acara workshop dan pelatihan mengolah buah mangrove di Desa Surodadi. Tentu saja, acara ini mengundang ahlinya karena diantara kami, belum pernah ada yang mengolah buah mangrove ini. Kegiatan yang dilakukan ini berupa penyuluhan dan praktek pemanfaatan buah api-api yang termasuk jenis mangrove. Kegiatan ini dilakukan karena potensi mangrove yang banyak dimiliki Desa Surodadi dan belum pernah adanya penyuluhan dan praktek mengenai cara memanfaatkan mangrove dengan arif dan bijak. Praktek yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan buah mangrove jenis Avecenia sp atau dalam bahasa lokal disebut dengan buah api-api/brayo. Buah api-api ini diolah menjadi tiga jenis makanan yaitu kue bolu, klepon, dan puding yang kesemuanya berbahan dasar buah api-api.
 

Acara inti dari kegiatan yg kami lakukan ada dua bagian yaitu penyampaian materi tentang ekosistem mangrove oleh Bapak Sururi selaku ahli mangrove. Bapak Sururi menjelaskan tentang arti penting mangrove, jenis-jenis mangrove dan bagaimana memanfaatkan mangrove yang arif dan bijak tanpa harus merusak lingkungan pesisir. Dari materi yang disampaikan oleh Bapak Sururi, buah api-api adalah jenis mangrove yang aman untuk dapat dimanfaatkan untuk dapat diolah sebagai bahan makanan dengan beberapa khasiat yang mampu diberikan.
 

Lalu, kegiatan kedua adalah praktek pemanfaatan buah api-api menjadi makanan. Kegiatan ini dilakukan oleh Ibu Nur Chayati sebagai pengajar yang telah menerima berbagai penghargaan pengolahan bahan makanan. Bersama dengan Ibu Nur Chayati, ibu-ibu PKK Desa Surodadi diajak bersama-sama membuat puding, klepon dan bolu. Dari praktek yang dilakukan nampak antusias yang besar dari ibu-ibu PKK yang hadir karena melihat dan mempraktekan secara langsung bagaimana mengolah buah api-api menjadi makanan yang enak untuk dikonsumsi. Berikut cara mengolah buah api-api menjadi bahan makanan:

Prinsip dasar :
Ketika akan mengolah buah api-api menjadi bahan makanan adalah harus dikupas terlebih dahulu kulit buah api-api, kemudian direbus dalam air mendidih selama 10 menit dan direndam selama 6 jam dan diganti airnya selama ± 2 hari sampai rasa pahit buah api-api hilang.

BOLU API-API
Bahan:
  • 300 gram buah api-api 
  • 200 gram gula pasir 
  • 150 gram tepung terigu 
  • 200 gram mentega 
  • 7 butir telur 
  • ½ sdt vanili 
  • ½ sdt SP
Peralatan :
  • Mixer 
  • Blender 
  • Baskom Plastik 
  • Sendok Plastik Pipih 
  • Loyang 
  • Oven 
  • Kompor
Cara membuat:
  • Blender buah api-api yang telah diolah sampai lembut setelah itu sisihkan 
  • Mixer gula dan telur dan SP sampai lembut (20 menit) 
  • Cairkan mentega 
  • Masukkan tepung terigu dan adonan buah api-api yang sudah lembut kedalam campuran telur dan gula yang telah dimixer tadi 
  • Tambahkan vanili dan mentega cair lalu aduk pelan-pelan sampai rata 
  • Siapkan loyang ukuran 22 x 20 cm lalu oven hingga matang selama 30 menit.

Serius sekali ibu2 ini..ups namun ada yang sadar kamera nampaknya :D

Yay!! Bolu Api-api saya loh :D

ONDE-ONDE API-API
Bahan :
  • 1500 gram buah api-api 
  • 1000 gram gula merah
  • 500 gram tepung ketan 
  • 250 gram tepung beras 
  • 2 butir kelapa parut 
  • Garam, kapur sirih, dan air secukupnya
Peralatan :
  • Panci 
  • Blender 
  • Baskom Plastik 
  • Tirisan 
  • Parutan 
  • Sendok Kayu 
  • Kompor
Cara membuat:
  • Blender buah Api-api sampai lembut setelah itu sisihkan. 
  • Masukkan tepung beras, tepung ketan, garam, kapur sirih kedalam buah Api-api yang telah di blender menjadi adonan yang bisa dibulatkan. 
  • Adonan dibuat bulatan seperti bola dan diisi gula merah. 
  • Masukkan kedalam air mendidih setelah mengapung kemudian angkat dan tiriskan lalu gulingkan di atas parutan kelapa.

PUDING API-API
Bahan :
  • 300 gram buah api-api
  • 2 bungkus agar-agar warna hijau
  • 400 gram gula pasir 
  • ½ sdt garam 
  • 600 ml santan dari 1 butir kelapa
Peralatan :
  • Panci 
  • Blender
  • Cetakan Puding 
  • Mangkuk
  • Parutan
  • Sendok 
  • Kompor
Cara membuat : 
Puding Api-api
Puding Mangrove kami :D


  • Blender buah api-api yang telah diolah sampai lembut setelah itu sisihkan  
  • Masak santan hingga mendidih, masukkan garam dan gula pasir sambil diaduk hingga mendidih
  • Masukkan api-api yang telah dihaluskan ke dalam campuran santan, gula dan garam sambil terus diaduk
  • Kocok 2 butir telur di tempat terpisah 
  • Angkat adonan agar-agar, setelah agak dingin masukkan kocokan telur sambil terus diaduk 
  • Setelah tercampur tuang ke dalam cetakan dan biarkan mengeras
  • Siap disajikan 

Wednesday, June 6, 2012

Welcome to Manado

"Si Tou Timou Tumou Tou” 
(Manusia hidup untuk menghidupi (sesama) manusia)

Yay,kali kedua saya menjejaki kaki di Pulau Sulawesi, yaitu ke salah satu kota di Sulawesi Utara, Manado. Perjalanan ke Manado ini hampir memakan waktu sampai 3 jam dengan pesawat. Dan, tau kah, saat kemarin ke Manado ini, penerbangan kami sampai delayed sampai 7 jam dong. Kebayang kan bete nunggunya gimana. Seharusnya penerbangannya di jam 9 pagi tapi kami baru take off jam 4 sore, dan alhasil sampai di Bandara Sam Ratulangi jam 8 malam WITA. 

Kesan pertama saat muter-muter di Manado itu, berasa kayak di Bandung..ahaha..kenapa? karena jalannya sempit udah gitu banyak angkot. Eits tapi disana angkotnya metal-metal loh karena di modifikasi pake sound system gtu. Kemudian, kesan kedua, berasa kalau Manado itu tempat wisata kuliner Indonesia bangeeeettt..kesan itu dirasa dan diperkuat ketika kami kuliner seafood disana. Sumpah yaa...makanan disana enak-enak banget, kaya akan bumbu-bumbu gitu. Saat itu kami makan ikan segar, yang entah apa nama ikannya, yang jelas gak ada di jakarta tuh ikan. Dan ikannya tuh besar-besar banget, bahkan saya merasa kurang banyak ketika makan itu..ahaha. Nama tempat makannya kalau gak salah tuh Big Fish Restaurant, tempat yang cukup strategis untuk menikmati laut, cuma ya harganya rada lebih mahal gtu..hehe


sambal dabu-dabu
Bukan hanya seafood aja yang sempet kami coba, es mianggas juga sempet kita cobain. Es mianggas tuh dari kacang merah yang dikasih gula merah, yaa kalo di Jakarta seperti es kacang merah lah yaa. Esnya enak karena dalam porsi yang besar..ahaha. Oya, sayangnya saat di Manado kemarin, belum sempat nyicipin bubur manadonya, karena sudah buru-buru mengurus kerjaan dan pulang ke Jakarta. Sedih siy, tapi gak papa karena berniat dalam hati untuk kesana lagi khusus untuk liburan aja..hehehe

Es mianggas di Jalan Sudirman, Manado
Manado, bukan hanya kaya kuliner, tapi juga kayak akan pemandangan alam..ahaha..kenapa karna di sepanjang jalannya adalah laut. Keren banget deh, pemandangannya apalagi pas sore hari. Dan yang menarik adalah ada suatu tempat yang merupakan hasil dari reklamasi pantai, yaitu di pusat Kota Manado tepatnya di Jalan Pieere Tendean (Boulevard). Adanya reklamasi pantai di Kota Manado yang dikembangkan sebagai kawasan fungsional dengan pola super block dan mengarah pada terbentuknya Central Business District (CBD), mengakibatkan adanya perubahan wajah kota pada daerah pesisir pantai. Pertumbuhan dan perkembangan Kota Manado menjadi lebih condong ke arah pantai/laut sehingga Kawasan Boulevard lebih terbuka dan menjadi salah satu bagian depan kota yang berorientasi ke laut. Hal ini menyebabkan aktivitas masyarakat banyak terserap pada kawasan tersebut, baik untuk menikmati keindahan pantai ataupun dimanfaatkan oleh sektor informal untuk mencari nafkah. Salah satu tempat perbelanjaan yang ada di kawasan ini adalah Mantos alias Manado Town Square.

Kawasan Manado Town Square (sumber: http://www.scribd.com/doc/49401471/Ruang-Sosial-Sebagai-Wadah-Budaya-Berkumpul-Pada-Kawasan-Tepian-Air-Kota-Manado)
Lahan Eksisting MTC (sumber: www.wikimapia.com)
Wajah Kota Pesisir Pantai Manado
Kalau diliat dari visi misi Kota Manado, saya rasa pantaslah jika pemerintah ingin membuat Kota Manado sebagai Manado Model Kota Ekowisata dengan salah satu misinya Menjadikan Manado sebagai Kota yang Menyenangkan. Kenapa? Ya karna itu tadi, kesan wisata kuliner yang enak dan sangat bikin ketagihan. Walaupun saya belum sepenuhnya muter-muter di Kota Manado tapi beranilah saya berkata demikian..hehe. Meskipun manado, punya banyak potensi untuk pariwisata, pemerintah daerahnya harus lebih tanggap dan peduli kota, jangan sampai Kota Manado seperti Kota Bandung sekarang. Pemerintah daerah harus serius mengelola dan memberdayakan potensi yang ada sehingga misi Kota Manado yang menyenangkan bener-bener berkelanjutan.


Foto pinggir pantai dulu dong yaa..ahaha :p
Niatnya mau ambil foto Gunung + Laut tapi ga begitu keliatan yaa :D

Oya..selain ngomongin tentang kota, wisata kuliner di Manado, ada juga yang menarik perhatian saya, yaitu tentang sejarah Manado dan bahasa daerahnya. Entahlah mungkin karena ucapan Pahlawan Sam Ratulangi yang berbunyi Si Tou Timou Tumou Tou yang saya temui tulisan itu ketika di Bandara Sam Ratulangi. Yap, ucapan itu artinya kurang lebih "Manusia hidup untuk menghidupi (sesama) manusia". Makna itu sungguh menyentuh bagi saya. kenapa? karena saya bener-bener baru berada yang bener-bener dunia, dimana saya merasa kalau hidup saya ini bukan untuk diri saya tapi untuk manusia lain dengan kemampuan yang diberikan Tuhan. Yap kemampuan inilah yang kemudian dipadukan dengan akal dan iman menjadi sesuatu yang kita cari sebagai amalan dunia. Hmmbh..begitulah hidup.

That's all about manado, dan saya berharap sangat berharap untuk dapat ke manado untuk kedua kalinya. Untuk mengunjungi Pulau Bunaken yang belum sempat saya kunjungi..aamiin..
:D

Tuesday, May 15, 2012

Antara Bodoh dan Terlalu Baik

"i am good person to forgive you, 

but i am not stupid enough to trust you again"

Yes, itu ungkapan yang tepat buat orang yang pernah ada dalam masa kedewasaan saya. Orang yang mengajarkan bagaimana menyayangi, memaafkan bahkan membenci untuk tidak mau percaya pada dirinya lagi.

Yaa..orang yang dengan jelas menunjukkan bagaimana pengkhianatan akan cinta terjadi. Mungkin saya adalah orang yang bodoh atau mungkin terlalu baik untuk selalu memaklumi kehidupannya dengan perempuan lain. 

Bodoh! Ya bodoh percaya begitu saja padanya dan terdoktrin ucapan sayangnya setiap waktu tanpa pernah liat keseriusannya masuk dalam keluarga masing-masing.

Dan terlalu baik karena selalu meyakinkan diri kalau saya kuat liat dia dengan perempuan lain dan percaya kalau sebenarnya rasa sayang yang dia miliki itu untuk saya. Tapi semuanya sirna termakan waktu seperti layaknya bunga yang tak pernah diberi pupuk dan disiram, kemudian mati, dengan segala pikiran realitasnya yang telah memilih..huft!

Dan entah kenapa, saya merasa tepat telah memilih untuk memutuskan segala bentuk komunikasi meskipun dari dulu saya selalu menjaga hubungan baik dengan orang lain, siapa pun itu.

Ya mungkin karena dia sudah terlalu menjengkelkan dan mengganggu kenyamanan hidup saya dengan segala keyakinan yang dia miliki akan rasa sayangnya ke saya.

Dan, entah kenapa saya nyaman dengan semua itu karena ingin membiarkan waktu menyembuhkan luka karena sikap khianatnya hingga rasa sayang itu murni hilang.

Yaa..Dan semua itu ditutup dengan rasa tidak bisa percaya padanya meskipun sudah memaafkan.
dan silakan hilang, karena saya tidak pernah mau mencari..

Good bye to you..
Good bye to everything i thought i knew
Good bye for everything that we had did in the past..

Sunday, March 25, 2012

Aku Kelompok yang Mana?

Teman, tulisan ini merupakan sebuah pengalaman yang aku rasakan selama kuliah di plano. Sebuah cerita sederhana yang mengandung banyak rasa entah rasa senang, jengkel, marah, lucu, bahkan ajaib. Sebuah cerita tentang karakter mahasiswa plano dalam membuat kelompok tugas kuliah dan hal ini merupakan sebuah pandangan yang telah diamati cukup lama oleh ku yang tentunya tidak akan sama dengan pendangan kalian. Perlu diketahui sebelumnya bahwa selama menjalani tugas-tugas kuliah di plano ini, hampir 95% tugas diberikan dalam bentuk kelompok dan hanya 5% yang berbentuk individu. Sehingga tidak heran jika nilai akhir dari sebuah mata kuliah yang keluar di setiap akhir semester berasal dari tugas kelompok ini yang hampir memiliki prosentase 30-40% dari total skor penilaian.

Mungkin ini, satu keunikan yang membuat tugas di plano berbeda dengan tugas jurusan lainnya khususnya dalam bidang ke-teknikan. Yap, keunikan ini yang kemudian aku coba tuliskan disini tentang karakter mahasiswa dalam sebuah kelompok. Beberapa karakter yang coba saya tuliskan sebagai berikut :
  1. Mahasiswa yang lebih senang jika kelompok yang dibentuk adalah kelompok yang ditentukan oleh koordinator mata kuliah (kormat). Disini koordinator mata kuliah memiliki hak preogratif dalam menentukan anggota kelompok yang tentunya dengan beberapa aspek seperti ketersediaan komputer/laptop, printer, kendaraan, basecamp, dan tentunya ada 1-2 orang yang dianggap rajin. Tidak salah jika seorang kormat menentukan dengan melihat aspek ini toh ini untuk mempermudah pekerjaan kelompok. Bahkan akan sangat ideal bila kormat mampu membaginya dengan adil dan tanpa ada omongan belakang dari mahasiswa yang lain. Tapiii, karena adanya beberapa faktor eksternal yang entah apa itu (mungkin keakraban dengan teman sekelas) yang terkadang pembagian kelompok menjadi sangat aneh (dalam hal ini ada teman yang merasa tidak adil sehingga muncullah ke-protesan). Cukup banyak diantara teman-teman ku yang jika akan pembagian kelompok mereka menitipkan pesan kepada kormat untuk dapat dikelompokan dengan Si A atau Si B bahkan ada juga untuk tidak ingin di kelompokan dengan Si A atau Si B karena beberapa alasan tersendiri yang menurut saya merupakan KEEGOISAN individu. Biasanya orang yang ingin dikelompokkan dengan Si A atau Si B karena dia pinter, gampang untuk kerjasama sedangkan alasan orang yang tidak ingin dikelompokan dengan Si B karena dia males, kerjaannya tidur mulu lah, sok sibuk lah, cerewetlah, manjalah, kalau dikasih jobdesk ga dikerjainlah atau ngambekkan lah,dsb. Dan disinilah yang kemudian membuat si kormat bingung dan mendekati taraf frustasi karena akan pasti mendapat complain dari sana sini. (Hoho…kasian mereka…)
  2. Mahasiswa yang lebih senang jika kelompok yang dibentuk adalah kelompok yang ditentukan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan. Namun, rasanya orang-orang ini mulai sedikit jumlahnya kerena memang kebanyakan kelompok yang terbentuk tidak proporsional. Sekalipun ada orang seperti ini biasanya mereka kalah suara dengan orang-orang yang memilih anggota kelompok dengan cara ditentukan sendiri.
  3. Mahasiswa yang tidak peduli mau ditentukan koordinator mata kuliah ataupun dosen dengan sebutan lain merekalah golongan-golongan cuek atau tidak begitu peduli terhadap orang-orang yang di dapat dalam kelompoknya. Nah, orang-orang seperti ini yang menurut ku berfikir positif terhadap teman kelompoknya. Mereka menganggap siapa pun orangnya semua teman memiliki kapasitas yang sama dalam mengerjakan tugas.
Dan dari hasil pembentukan kelompok tersebut, kemudian di dalam kelompok ini akan terbentuk secara alamiah orang-orang yang hobinya sebagai berikut :
  1. Orang yang hobinya membuat substansi laporan (biasanya para perempuan yang mendominasi niy)
  2.  Orang yang hobinya membuat peta (biasanya para lelaki yang mendominasi)
  3. Orang yang hobinya menjemput teman kelompoknya biasanya para perempuan yang minta dijemput
  4. Orang yang hobinya membeli makanan atau disebut seksi konsumsi
  5. Orang yang hobinya menjadi mata-mata kelompok lain yang tentunya tujuannya untuk melihat pekerjaan yang telah dibuat
  6. Orang yang hobinya memiliki mobilitas tinggi (rapat organisasi yang ga balik-balik ke kelompoknya lah, atau sibuk mengurusi usahanya lah,dsb). Kecendrungan orang yang memiliki hobi ini adalah tidak pernah datang untuk mengerjakan tugas secara bersama-sama
  7. Orang yang memiliki bakat menjadi diktator (kerjaannya maksain teman-temannya buat tugas terus)
  8. Orang yang memiliki karakter problem solver
  9. Orang yang hobinya suka hilang dan sulit dihubungi
  10. Dan orang yang tidak diharapkan kehadirannya dalam kelompok.
Yap, dari keberagaman karakter orang yang ada tidak heran jika muncul konflik-konflik kecil dalam proses pembuatan tugas kelompok.

So guys, kalian termasuk yang mana niy? Apakah pernah terfikir oleh kalian pengaruh kedepannya? Dan apakah dengan karakter yang kalian memiliki akan membuat kalian bisa bekerja sama dengan orang lain dengan latar belakang yang berbeda bila kalian berada di dunia kerja? Dan pernahkah kalian mendengar pendapat teman-teman yang merasa dirugikan dari permintaan pesanan kalian ke kormat???

Nb : Tulisan ini bukan untuk menyinggung siapa pun. Hanya sebuah cerita yang dirasakan penulis. 
(Pertama kali ditulis dalam account FB tertanggal 11 Maret 2010)