And Now

Hallo, perkenalkan saya Syifa, puteri ketiga dari empat bersaudara. Lahir dari kedua orangtua yang sederhana namun sangat luar biasa.

Sejak lahir hingga lulus SMA saya habiskan waktu di Kota Bekasi. Alhamdulilah dari SD, SMP, dan SMA bersekolah di sekolah negeri terbaik yang ada di Kota Bekasi.
Beranjak dewasa, papa mengharuskan dan menginginkan saya untuk bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia seperti kedua kakak saya. Mencoba mengambil jalur masuk yang ada di UI dan saya tidak lulus. Saat itu, papa kecewa banget dengan saya dan sempat tidak ada perbincangan antara papa dan saya selama satu minggu karena saya tidak bisa bersekolah di UI. Hingga akhirnya pengumuman SPMB datang. Yap, pengumuman tersebut yang menyelamatkan saya dari kekecewaan papa dengan berhasil lulus pada salah satu universitas terbaik di Provinsi Jawa Tengah. Alhamdulillah saya lulus SPMB di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Kelulusan SPMB itu pun yang mengantarkan saya untuk pindah ke Kota Semarang selama 4 tahun. Rasanya campur aduk banget ketika saya harus tinggal jauh dari kedua orang tua saya. Maklumlah baru pertama kali saya jauh dari orang tua di tempat yang baru pula. Saya dituntut untuk menjadi perempuan yang mandiri yang mengurus semua keperluannya sendiri.

Saya lulus, dengan predikat “sangat memuaskan” saja, disaat banyak teman sejurusan saya lulus dengan predikat “cum laude”. Hmm, saat itu saya merasa lagi-lagi membuat papa kecewa. Untunglah papa dan mama masih mau hadir di acara wisuda saya meskipun tidak seantusias saat menghadiri wisuda kedua kakak saya atau sebenarnya papa dan mama bosen yaa menghadiri acara wisuda karena bukan pertama kali bagi mereka, ahaha, entalah. Meskipun demikian saya bersyukur banget karena masa-masa kuliah saya sangat sangat menyenangkan dan bisa dibilang saya mengalami semua peristiwa luar biasa dibangku perkuliahan.

Selepas menyelesaikan kuliah, saya merasa galau segalau galaunya. Iya saya galau karena sebenarnya saya ingin langsung melanjutkan kuliah S2 di jurusan yang sama. Namun karena mama telah meminta saya kembali ke rumah dan papa menginginkan saya untuk mencoba mencari pekerjaan dahulu yang akhirnya membuat saya berfikir ulang. Sempat merasa orang tua saya tidak mendukung dengan rencana yang sudah saya buat tapi sudahlah saya tidak mau bertengkar dan mengecewakan papa lagi. Apalagi saya sudah ingin punya uang sendiri dan tidak enak minta uang ke papa terus.
Sampailah saya di saat mencari pekerjaan. Mencari pekerjaan yang cocok dengan jurusan saya sangatlah langka. Meskipun gelar S.T telah saya peroleh ternyata tidak banyak perusahaan-perusahaan besar membuka lowongan pekerjaan untuk lulusan Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota. Bingunglah saya ingin bekerja dimana, yang jelas tidak saya inginkan adalah bekerja di bidang perbankan. Kenapa? Karena saya tidak suka dan merasa bukan passion saya sekali. Berdoa terus berdoa, agar diberikan petunjuk oleh Allah SWT, sampai pada akhirnya saya melamar pekerjaan di konsultan Jakarta yang bergerak dibidang Urban Management, Urban Planner dan Urban Design.

Memulai pekerjaan di bidang konsultan tidaklah gampang apalagi saat itu dengan standar gaji untuk lulusan fresh graduate yang hanya cukup untuk biaya transportasi, makan dan kesederhaan gaya hidup, hehe. Ingin rasanya mencari pekerjaan lain, tapi Allah Swt rasanya masih mempercayakan saya untuk bekerja dibidang ini. Sampai pada akhirnya saya bisa menjelajahi Indonesia dari pekerjaan yang saya jalani sekarang dan merasa ini adalah passion saya (saat ini).

Sudah ya, begitulah saya hingga ini. Saya masih mengumpulkan niat bulat untuk melanjutkan pendidikan saya ke negeri orang. Membagi waktu antara pekerjaan dan persiapan sekolah adalah rutinitas yang saya lakukan saat ini. Saya masih memimpikan untuk menjadi profesional planner yang bisa memberikan kemanfaatan bagi negeri saya ini. Yap, mimpi yang harus saya wujudkan tentunya dan mohon doanya.

Salam hangat,
Syifa