Monday, August 3, 2015

Kuala Lumpur, Malaysia

Dua Puluh Delapan Desember Dua Ribu Empat Belas, dunia penerbangan Indonesia di hebohkan dengan berita jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura. Yang sekaligus menghebohkan diri saya karena akan pergi menggunakan maskapai AirAsia di bulan Januari 2015 ini. Melihat pertama kali berita airasia tersebut, di dalam hati nyeletuk “Mama jangan sampai liat berita ini niy”. Karena saya tahu banget mama pasti meminta saya untuk menunda kepergian saya ke Malaysia dengan maskapai AirAsia. Sampai dua minggu berjalan berita tersebut, saya baru benar-benar menimbang apakah jadi berangkat atau tidak. Dengan menggunakan analisis sederhana alias nanya sana sini pendapat mama dan teman dekat, maka 60% keputusan yang saya ambil adalah tidak usah berangkat dulu. Alasannya? Hmm, lebih karena ketakutan saya terhadap berita pesawat AirAsia dan ditambah hebohnya berita banyaknya penerbangan di Indonesia yang tidak memiliki izin terbang. Gila yaa, denger berita dari media yang lebay itu memang bisa banget meracuni pikiran kita untuk berspekulasi yang aneh-aneh. 

Sampai 4 (empat) hari sebelum berangkat, mama bilang dengan “Ya sudah sana pergi, tapi hati-hati banyak doa ya” dan juga akhirnya mendapat izin dari bos saya untuk berangkat juga. Alhasil, keputusan saya yang 60% tidak usah berangkat berubah menjadi 60% jadi berangkat. Terus sisanya 40% kemana? Sisanya 40% saya dibuat bingung karena mau test IELTS di akhir Januari. Namun karena saya merasa belum siap 100%, akhirnya yaudah uang buat test IELTS nya dipake dulu aja. Ahahaha. *Ketauan labil banget ya” 

Well, akhirnya saya pun pergi ke Kuala Lumpur di Bulan Januari. Nah karena ini adalah jalan-jalan ala backpacker, jadi segala akomodasi pun sudah di booking dari Indonesia dengan modal yang bisa dibilang “pas di kantong”. Hahahaa. Tidak hanya itu, teman-teman pun sempat bikin list tempat apa aja yang mau dikunjungi dengan alibi “biar gak nyasar” (padahal mah kalau perginya ala backpacker, nyasar di negeri orang bukan masalah besar ya gak siy, haha). Nah siapa tahu berguna, ini tempat yang bisa dikunjungi kalau ingin main di Kuala Lumpur: 
1. KL Lake Garden Park 
2. KL City Gallery 
3. Batu Cave 
4. Kawasan Petronas 
5. Kawasan KL Tower 
6. Titiwangsa Lake 
7. Hindu Tample 
8. Pasar Seni 
9. Chinatown 
10. Masjid Jameek



Chinatown

Monte Carlo at Genting Higland

Food Street in Alor Street
Genting Highland

Batu Cave

Sebenarnya fotonya masih banyak lagi, tapi yaa saya lelah memilihnya hahaha.
Intinya kondisi Kota Kuala Lumpur sama seperti Kota Jakarta, yang sedikit membedakan hanya di transportasi massalnya aja. Kuala Lumpur punya banyak pilihan transportasi massal yang hampir dikatakan terintegrasi, cepat dan murah. Kalau soal macetnya ya sama-sama macet, panas ya sama-sama panas, dan setiap orang punya dinamika pergerakan yang cepat. *yaiyalah namanya aja ibukota negara ya*.

Nah, sekian dulu yaa cerita ke Kuala Lumpur, bagi yang belum pernah mungkin bisa dicoba kesana bareng-bareng temannya toh biayanya sangat terjangkau. 

-Epilog-
Hal yang paling dominan memutuskan untuk saya pergi ke Kuala Lumpur adalah karena saya punya feeling kalau jalan-jalan ini adalah terakhir dengan teman-teman saya. Dan benar saja sepulang saya dari Kuala Lumpur (Selang 1 Bulan) saya pun pindah kerja ke tempat yang baru. Hal ini juga yang memutuskan saya menunda mengambil Test IELTS, padahal kesempatan ke IHS ada di depan mata saya. Tapi lagi-lagi hidup adalah seni dalam memilih. Cerita saya di kantor yang baru pun akan ada di dalam postingan selanjutnya. hehehe

Have a nice Mondays. 

No comments: